Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Resep Ginseng Siregar

M.F. Siregar ditunjuk jadi ketua pembinaan PBSI. Ditargetkan merebut medali emas di olimpiade barcelona 1992.Pemain akan dilibatkan dalam kepelatihan, tidak hanya disuruh berlatih.

23 Desember 1989 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KETIKA memperkenalkan susunan pengurus PBSI yang baru, Try Sutrisno berkata, "Ibarat tentara. Pak Siregar ini seorang perwira operasi yang mengatur pasukan mana yang siap tempur. Sedangkan Pak Tahir Djide yang mempersiapkan personelnya." M.F. Siregar, yang duduk di sampingnya, tersenyum. Melihat sasaran merebut emas di Olimpiade Barcelona 1992, tugas Siregar tentu tak ringan. Sekjen KONI Pusat periode 1972-1986 ini sudah menyiapkan resep. Ia akan melibatkan para ilmuwan yang berkaitan erat dengan pembinaan. Sebagai langkah awal, ia bermaksud mendatangkan konsultan dari luar negeri yang sudah berpengalaman. Tugas utamanya membenahi mental para pemain, sehingga mereka benar-benar siap menghadapi turnamen tingkat dunia yang cukup padat. Misalnya, kalau pemain kita sempat unggul dan tersusul, mereka seolah-olah takut untuk menang. Agak aneh memang, tapi itu yang harus dipecahkan. "Teorinya kan latihan fisik ditambah mental sama dengan prestasi optimum," ujar Siregar, yang pernah menjabat ketua pembinaan di PRSI (Persatuan Renang Seluruh Indonesia). Tentang pemain, menurut Siregar, pengetahuan tekniknya sudah merata. Pemain akan lebih banyak dilibatkan dalam hal kepelatihan, tidak hanya sekadar disuruh berlatih. Sehingga mau tidak mau mereka akan mengerti akan kebutuhan latihan bagi dirinya. "Akibatnya, keinginan untuk berlatih akan datang dari dalam dirinya sendiri," kata Siregar. Kondisi lain yang dibenahi oleh pemegang gelar master of physical education (MPE) dari Universitas Springfield, Massachusetts, AS, ini adalah soal makanan atlet. "Saya ragu apakah yang mereka makan dengan kalori 3.500-4.000 sudah sesuai dengan apa yang dibutuhkan," katanya. Jumlah kalori itu hanya untuk mengganti proses pembakaran selama dia berlatih. Padahal, para atlet itu perlu tambahan kalori untuk meningkatkan daya tahan dan kekuatan otot. "Untuk itu, mereka memerlukan tambahan nutrisi (nutrition suplement)," tambahnya. Tentunya nutrisi yang tidak mengandung zat-zat perangsang, seperti yang dilakukan di Korea Selatan, dengan memberikan ginseng kepada atlet-atletnya. "Mengapa kita tidak mencobanya?" katanya. RN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus