Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MILAN - Impian Keisuke Honda akhirnya tercapai. Dia bakal turun membela AC Milan saat bertandang ke kandang Sassuolo di Stadion Mapei, Citt del Tricolore, dalam pertandingan Liga Italia, dinihari nanti. "Ini impian saya sejak kecil," kata Honda, 27 tahun, dalam situs Milan.
Punggawa tim nasional Jepang itu merupakan pemain teranyar di San Siro. Rossoneri-julukan Milan-memboyongnya secara gratis dari klub Rusia, CSKA Moskow, setelah pergantian tahun karena ia sudah lepas dari kontrak. Honda tiba di Milan akhir pekan lalu. Namun ia harus menjalani serangkaian proses administratif sebelum bisa turun ke lapangan.
Impian Honda lainnya adalah mengenakan kostum bernomor punggung 10. Layaknya di tim lain, 10 merupakan angka keramat yang hanya dikenakan oleh pemain terbaik. Di Milan, nomor itu pernah digunakan Ruud Gullit, Zvonimir Boban, Rui Costa, dan Clarence Seedorf. Pengurus Milan memenuhi permohonannya untuk mengenakan seragam yang ditinggalkan Kevin Prince Boateng tersebut. "Merupakan takdir saya untuk berada di sini dan bermain sepenuh hati untuk Milan," kata dia.
Setelah mimpinya terwujud, muncul pertanyaan: di posisi mana Honda bakal ditempatkan oleh pelatih Massimiliano Allegri? Berikut ini pilihannya.
Gelandang Serang
"Posisi favorit saya adalah trequartista," kata Honda. Istilah itu mengacu pada posisi di antara penyerang dan gelandang. Tugas utamanya mengatur alur serangan. Ada juga yang menyebutnya "posisi 10" karena kebanyakan trequartista top mengenakan nomor itu, seperti Zinedine Zidane di Prancis.
Selama tiga tahun di CSKA Moskow, Honda menempati posisi tersebut. Dia mencetak 6 gol dan 4 assist dalam 28 pertandingan pada musim terakhirnya.
Masalahnya, di Milan, posisi trequartista sudah menjadi milik Kaka. Pemain 31 tahun asal Brasil itu menjadi pahlawan bagi publik San Siro. Dalam pertandingan terakhir melawan Atalanta, akhir pekan lalu, dia mengenakan ban kapten dan mencetak golnya yang ke-101 untuk Milan. Honda menganggap Kaka, dan penyerang Mario Balotelli, sebagai pemain nomor wahid yang sulit tergeser. "Saya tidak sabar bermain mendampingi mereka," katanya.
Gelandang Tengah
Supaya bisa bermain bareng Kaka dan Balotelli, Honda harus mengesampingkan posisi kesukaannya. Toh, dia tidak merasa ada masalah. "Saya biasa bermain di mana pun di lini penyerangan," katanya.
Dalam skuad Samurai Biru-julukan timnas Jepang-Honda banyak beroperasi di lini tengah, tepatnya di belakang Shinji Kagawa yang berperan sebagai trequartista. Hanya, posisi itu sudah penuh. Allegri biasa memasang formasi 4-3-1-2. Satu di antara tiga pemain tengah merupakan gelandang bertahan-bukan posisi favorit Honda-yang biasa ditempati Nigel De Jong. Kapten Riccardo Montolivo dipastikan mendapat satu dari dua spot gelandang tengah. Jika tetap mengusung formasi ini, sangat mungkin Allegri menggeser posisi Sulley Muntari.
Hanya, sulit mencoret nama Muntari karena gelandang Ghana tersebut termasuk rajin menjebol gawang lawan. Dia mencetak 5 gol dalam 18 pertandingan musim ini, hanya kalah dari Balotelli (9 gol) dan Kaka (6 gol). Saat pemain 29 tahun itu cedera, gelandang muda Italia, Bryan Cristante, mulai bersinar. Dalam pertandingan terakhir, pemain 18 tahun asal akademi Milan itu mencetak gol perdananya. Allegri bisa mengakomodasi penumpukan bakat di lini tengah dengan mengubah formasi, misalnya menjadi 4-1-3-1-1.
Sayap
Milan memang tidak mengusung pemain sayap murni, layaknya Arjen Robben dan Franck Ribery di Bayern Muenchen. Allegri biasa menugaskan Robinho untuk menyusuri sayap, baik di kanan maupun kiri. Sayangnya, pemain Brasil itu bolak-balik cedera. Pelapisnya, Valter Birsa, juga tidak kunjung fit lantaran cedera pergelangan kaki. "Honda bisa bermain di posisi tersebut," tutur Allegri.
Penyerang
Kapan istilah false nine muncul? Kalau Anda mengira istilah itu populer saat Spanyol mengandalkan gelandang Cesc Fabregas sebagai penyerang dalam Piala Eropa 2012, jawaban Anda tidak tepat. Dua tahun sebelumnya, dalam Piala Dunia 2010, Honda sudah mengemban tugas sebagai penyerang samaran untuk Jepang. Saat timnya menyerang, atlet yang doyan menyepuh rambut itu berperan layaknya ujung tombak. Namun dia ikut berjibaku di lini tengah saban timnya bertahan. Pemain kidal itu mencuri perhatian global dengan dua gol dan dua gelar man of the match yang meloloskan negaranya ke babak 16 besar.
"Saya juga bisa bermain sebagai penyerang," kata Honda. Jadi, mendampingi Balotelli di lini depan bukan masalah untuknya.
Jadi, di mana "sang samurai" bakal meneror lawan? Hanya Allegri yang tahu. Honda emoh ikut-ikutan karena pantang mengganggu hak prerogatif pelatih. "Yang pasti, saya akan mengerahkan kemampuan terbaik saya, yaitu mencetak gol dan menyuplai bola, untuk tim ini," ujarnya.GOAL | FOOTBALL ITALIA | AC MILAN
KEISKE HONDA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo