Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Saya Sudah Capek, Kata Ali

Muhammad Ali, 37, mengirim surat pemberitahuan kepada World Boxing Asociation (WBA) bahwa ia mengundurkan diri sebagai petinju karena capek. (or)

7 Juli 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KEINGINAN Muhamad Ali, 37 tahun untuk meninggalkan ring sudah berulang kali dicanangkannya. Tapi, janji itu tak pernah ditepatinya. Terakhir ia bertarung melawan Leon Spinks di New Orleans, Amerika Serikat, 15 September 1478, dan menang. Prestasi itu sekaligus mengantar dirinya sebagai petinju pertama yang menyandang gelar juara dunia kelas berat, 3 kali. Di Los Angeles, pekan lalu ia kembali mengocehkan tentang pengunduran dirinya. "Saya tidak akan bertinju lagi," katanya. "Sungguh." Ia mengaku telah mengirimkan surat pemberitahuan kepada World Boxing Association (WBA. Betulkah? Mike Mortimer, Ketua Komite Kejuaraan WBA membenarkan keterangan itu. Pesta perpisahan bagi Ali pun diselenggarakan di Los Angeles Forum, 5 Juli. Ali terjun ke dunia tinju bayaran, tahun 1960. Tapi baru merenggut mahkota juara, 4 musim kemudian setelah ia memukul roboh Sonny Liston. Ia tak pernah terkalahkan sampai gelarnya dicabut WBA, gara-gara menolak wajib militer, tahun 1968. Ia aktif lagi, tahun 1970. Dan menjadi juara lagi dengan mempecundangi George Foreman, 48 bulan setelah itu. Di ring, Ali memang tak ada taranya. Dalam karirnya, ia hanya 3 kali kalah angka. Masing-masing di tangan Joe Frazier (1971), Ken Norton (1973), dan Spinks (1978). Ketiganya ditundukkannya kembali. "Ia adalah petinju terbesar dalam sejarah," komentar bekas juara dunia, Joe Louis. Mengapa Ali, kini sampai pada keputusan final? "Rakyat maupun sahabat-sahabat saya di mana pun mereka berada mengharapkan agar saya mengundurkan diri sebagai juara," katanya. "Membatalkan keputusan tersebut dengan, bertarung kembali akan menghancurkan saya. Inilah yang saya takutkan. apabila naik ring lagi." Tapi sumber lain mengungkapkan bahwa pengunduran dirinya disebabkan oleh faktor kesehatan. Ginjal Ali, dikabarkan, tak lagi berfungsi baik akibat pukulan lawan di tubuhnya. Ia membantah kabar itu. Bersuit-suit Popularitas Ali, di ring belakangan ini, memang tampak menurun. Lihat saja, ketika ia melakukan pertandingan eksibisi melawan juara Jerman Barat, George Butzbach di Essen, bulan lalu. Tiga ribu penggemarnya yang membayar DM 250 (Rp 85.500) bersuit-suit mencemoohkan permainan Ali. Ia hanya tampil di ring 25 menit dari 3 jam direncanakan. Jumlah rondenya tak disebutkan. "Satu-satunya jalan yang dapat saya lakukan untuk meningkatkan kepopuleran adalah mengorbankan gelar itu, dan memenangkannya kembali untuk yang keempat kali," katanya. Tapi, "saya sudah terlalu capek." Tapi, sepeninggal Ali, pertarungan memperebutkan mahkota dunia bukan tak ramai. Gelar Ali hanya diakui oleh WBA saja. Sementara itu World Boxing Council punya juara sendiri, Larry Holmes. Semula baik WBA maupun WBC mengakui Spinks sebagai juara dunia setelah ia mengalahkan Ali, Pebruari 1978. Lantaran Spinks menolak untuk melawan Norton, maka WBC memberikan mahkota juara dunia sendiri pada petinju yang disebut terakhir ini. Norton kemudian dikalahkan oleh Holmes. Dari serangkaian penyisihan yang telah dilakukan WBA, petinju Afrika Selatan, Gerrie Coetze akan berhadapan dengan John Tate, dari AS untuk menggantikan kedudukan Ali. Setelah itu, juara kedua versi dipertemukan. WBA dan WBC adalah organisasi setaraf, masing-masing punya anggota sendiri, dan punya urutan juara sendiri. Tidak jarang pula pilihan mereka sama. Tapi di mata umum dan pers, hasil seleksi WBA lebih diperhatikan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus