JALAL, pelawak anggota Surya Grup, menjadi anak Kingkong.
Suaranya serak dan spontan. Dasar ia punya kebolehan akting dan
improvisasi, hasilnya boleh juga. Apalagi kemudian ditimpali
dengan genitnya oleh Titik Qadarsih.
Ini sebuah kaset keluaran Yoan Kecord. Dengan menampilkan Jalal
yang menyanyikan 8 lagu dengan iringan musik Enteng Tanamal, ini
merupakan usaha jualan musik dengan mengandalkan pamor pelawak
yang rupanya sangat ingin meniru Elvis Presley. Tarikan suaranya
dalam lagu Janji Gombal mengingatkan kita pada One Night Elvis
tahun 60-an.
Kaset ini juga mengingatkan kita akan saat-saat ketika Benyamin
mulai menyanyi. Kalau Benyamin menggali Betawi, Jalal tidak
menggali apa-apa. Tapi ia memiliki keberanian. Tidak
menyembunyikan apa-apa, dan lancar. Suaranya los. Sedang
penjiwaannya pada bagian-bagian yang memerlukan kelembutan,
dilakukan dengan sungguh-sungguh. Benyamin yang lucu dan nakal
itu, sering juga menunjukkan rasa lembut dan romantis kalau
menyanyikan lagu-lagu tenang.
Bahwa materi suara dituntut untuk memiliki karakter atau
ciri-ciri khas rupanya amat disadari Jalal dan Enteng -- dan
keduanya bekerja sama dengan kompak. Tampaknya Jalal memang
hanya main-main, dan orang pun merasa lagunya hanya dagelan.
Dalam lagu Nona Manis misalnya. Tapi di situ Enteng dapat
kesempatan mengumbar ketrampilannya. Jalal sendiri jadi tak
punya tekanan apa-apa, sehingga terasa relaks. Peluang itu sulit
dijumpai kalau lagunya dibuat serius, atau kalau misalkan
lagunya harus mendukung lirik protes atau ingin berfilsafat,
seperti yang banyak dijumpai sekarang.
Penyanyi Gereja
Dalam lagu Miminku Sayang (Enteng Tanamal), keluar bau dangdut.
Titiek Qadarsih menyanyi dengan suara yang manja
bersahut-sahutan dengan Jalal. Disusul kemudian dengan Isteriku
Dulu, Isteriku Sekarang, yang kecipratan musik country.
Sementara sebelumnya kita dengar pula Jalal menggebu-gebu bagai
seorang raja rock. Mungkin kaset ini tidak memiliki pretensi
untuk menunjukkan satu warna khusus, tapi Jalal kelihatan
berusaha menempatkan dirinya dengan hati-hati. Sehingga kalaupun
iramanya berbeda-beda, Jalal masih sempat menampilkan sebuah
rentetan lagu yang seimbang "cipratan"nya.
Kaset ini bukan rekaman Jalal yang pertama -- ia punya
pengalaman sebelumnya dengan Vivi Sumanti. Hanya agaknya ia
menemukan teman bekerja yang lebih klop sekarang, sehingga
paling tidak ia sudah menunjukkan tidak hanya pintar melawak.
Suaranya pun boleh dijual, seandainya ia satu kali tidak mampu
lagi bikin ketawa dengan potongannya yang makin membulat.
"Saya ini dulu penyanyi gereja lho," ujar Jalal. Ia kelahiran
Balige, tapi Madura. Pernah jadi guru nyanyi di Sekolah
Kepandaian Puteri, Surabaya. Sekarang bapak dari 5 anak. "Dulu
saya diajak teman SMP masuk Kristen Baptis dan menyanyi di
sana." Mengomentari album yang dikerjakannya dengan Enteng
Tanamal, ia berkata sungguh-sungguh: "Itulah kemampuan maksimal
saya menyanyi."
Putu Wijaya
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini