Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Sekolah Olahraga Ragunan Kuasai Khon Kaen Games 2019 Lewat Renang

Sekolah Olahraga Ragunan mendominasi raihan medali hari pertama Khon Kaen Games 2019 di Thailand lewat cabang renang.

1 Agustus 2019 | 00.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ricky Alexander, perenang tim Sekolah Olahraga Ragunan yang berlomba di Khon Kaen Games 2019 Thailand dan meraih emas. (foto: Kemenpora)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sekolah Olahraga Ragunan tancap gas melalui renang, sehari setelah pembukaan 22nd Thailand Sport School Khon Kaen Games 2019. Sejauh ini, atlet binaan Kemenpora itu sukses mengemas total 12 medali, yakni 6 Emas 5 Perak dan 1 perunggu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Cabang olahraga renang menjadi lumbung medali emas kontingen Sekolah Olahraga Ragunan di hari kedua penyelenggaraan. Tercatat, lima emas berhasil ditorehkan dari renang, sedangkan satu tambahan emas diraih dari cabang olahraga gulat melalui Adrian Lesmana.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Muhammad Echa menjadi pendulang emas pertama bagi Indonesia. Tampil di nomor 50 m gaya punggung U-16 putra, Echa menjadi yang tercepat dengan mencatatkan waktu 00:28.73, ketika berlomba dilintasan dua.

Meski menjadi yang tercepat, namun Echa mengaku belum puas, karena belum melampaui waktu terbaiknya, lantaran faktor kolam yang dianggapnya kurang memadai.

"Saya bersuyur dan bangga bisa menjadi kran pembuka emas bagi Indonesia, bagi SKO Ragunan, namun saya belum mencatatkan waktu yang diinginkan karena kondisi kolam yang tidak mendukung," ucap Echa yang memiliki target tiga emas melalui event ini.

Hal senada juga diungkapkan Eko Purwandari. Pelatih renang SKO Ragunan itu mengatakan kondisi kolam yang kurang membuat anak asuhnya tidak tampil maksimal.

"Echa merupakan sosok atlet masa depan yang potensial. Dirinya memiliki teknik renang yang bagus, hanya saja tinggal bagaimana dirinya mampu meningkatkan daya tahan untuk nomor-nomor panjang," ucap Eko.

"Targetnya dia sebenarnya untuk memperbaiki waktu terbaiknya yakni 27 detik, namun terkendala dengan kondisi kolam yang kurang representatif, tidak adanya leggis, sehingga tolakan pertamanya tidak bagus dan itu menjadi kondisi yang mungkin tidak bisa kita optimalkan untuk penampilan Echa saat ini," tutur Eko.

Bayu Rahadian selaku CdM kontingen Indonesia diajang ini sangat bersyukur terhadap emas pertama yang diraih tim Merah Putih. Menurutnya, emas ini menjadi pemicu atlet lainnya untuk berada dipodium tertinggi dalam event ini.

"Melalui emas pertama ini kami berharap menjadi pemicu bagi atlet lainnya, sehingga sasaran dari apa yang sudah dipersiapkan sebelumnya menjadi kenyataan, sehingga marwah SKO Ragunan menjadi kembali sebagai pelapis atlet elit nasional untuk menggantikan para seniornya dipentas internasional," tutur Bayu Rahadian.

Sementara itu, emas kedua Indonesia kembali dipersembahkan dari cabang renang. Kini giliran Siti fauziah Karina yang menjadi tercepat disektor putri dengan catatan waktu 00:35.24 50 m gaya punggung U-16. Sedangkan Ricky Alexander yang turun di nomor 200 m gaya punggung putra U18, meriah emas ketiga bagi Indonesia dengan catatan waktu 02:26.90, sekaligus menorehkan rekor baru Thailand Sport School yang sebelumnya dipegang oleh Gd Bagus Harry Iryadhi Suputra dengan catatan 02:29.28.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus