Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Sesumbar Jagoan Anyar

Tiga klub pendatang baru Liga Utama Inggris siap bersaing. Mereka tak ingin jadi pelengkap penderita.

11 Agustus 2002 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TUNTAS sudah penantian panjang Birmingham City. Setelah 16 tahun menunggu, klub ini akhirnya bisa bersaing kembali di Liga Utama Inggris. Hari Minggu mendatang, tim asuhan Steve Bruce ini berkesempatan menjajal Arsenal, kampiun Liga musim lalu. Para pendukungnya sudah bersiap-siap menyambut penampilan pertama klub ini dengan gegap-gempita. Jatah tiket buat mereka telah habis diserbu jauh hari. Penggila Birmingham sudah lama menahan haus kebanggaan. Sejak berdiri pada 1875, tak ada prestasi gemilang yang di-cetak klub ini. Perjalanannya di kancah sepak bola Inggris pun bagaikan yoyo, sering naik-turun di divisi satu dan dua. Birmingham bahkan pernah terlempar ke divisi tiga, divisi terendah di Liga Inggris. Lewat sentuhan Steve Bruce, yang melatih sejak Desember silam, belakangan prestasinya mulai stabil. Bekas pemain belakang Manchester United ini akhirnya mampu membawa Tim Biru ke Liga Utama. Di semifinal kualifikasi, mereka berhasil mengatasi perlawanan Millwall. Lalu di final, Birmingham mengandaskan harapan Norwich City. Prestasi itu mendongkrak reputasi Bruce. Dulu sebagai kapten ia berhasil membawa MU menjadi juara Liga pada 1992, setelah 25 tahun klub ini tenggelam. Setelah pensiun sebagai pemain empat tahun lalu, ia melatih anak-anak Sheffield United. Tapi di klub ini ia dipecat karena dinilai gagal. Padahal, menurut banyak pengamat, Bruce cuma tak mendapat kesempatan untuk membuktikan kecemerlangannya. Dia sudah menyodorkan proposal pembelian pemain bermutu, tapi ditampik pemilik klub. Bakatnya sebagai pelatih lalu ditumpahkan ke Birmingham City. Di sini Bruce diberi keleluasaan membangun tim dan berhasil. Buktinya, di partai-partai terakhir yang menentukan, klub ini tak pernah kalah hingga akhirnya berhak ikut play-off. Sesudah naik kelas, Tim Biru terus dipermak. Agar dapat bertahan di tengah ketatnya persaingan Liga Utama, Bruce memboyong lagi sejumlah pemain baru. Di antaranya Aliou Cisse, yang dibeli dari Paris St. Germain. Pemain belakang asal Senegal ini bermain cemerlang di Piala Dunia 2002 lalu. "Dalam asuhan Bruce, Birmingham telah menjadi kekuatan baru Liga Utama Inggris. Saya menikmati tantangan bersama klub ini," kata Cisse. Kini Bruce juga tengah berupaya mendatangkan Emmanuel Olisadebe, penyerang andalan tim nasional Polandia. Yang sedang berbenah bukan hanya Birmingham. Klub Manchester City dan West Bromwich Albion, yang juga menjadi pendatang baru di Liga Utama, pun cukup serius mengasah kekuatan mereka. Apa-lagi mereka juga masih miskin prestasi. Jangan bandingkan prestasi Manchester City dengan MU, rival sekotanya. Sejak Liga Utama Inggris digelar pada 1889, baru dua kali Manchester City juara, yakni pada 1937 dan 1968. Selebihnya, klub ini hanya menjadi penggembira dan sering terperosok ke divisi satu. Pada 2000 lalu, Manchester City sempat masuk ke Liga Utama, tapi pada musim berikutnya tersodok lagi. Kini pelatih Kevin Keegan tak mau lagi prestasi Manchester City naik-turun. Agar tak terlempar lagi dari Liga Utama, dia mendatangkan pemain-pemain jempolan. Lihat saja kekuatannya sekarang. Di bawah mistar berdiri Peter Schmeichel, yang telah memperkuat klub besar seperti MU dan Aston Villa. Sebelum menaklukkan Schmeichel, penyerang lawan harus melewati Sunjihai, bek andalan tim Cina yang dibelinya Rp 27 miliar. Di lini tengah kini ada Marc Vivien Foe, gelandang asal Kamerun yang tahun lalu bermain untuk Lyon, Prancis. Dia membawa Lyon jadi juara Liga Prancis musim lalu dan mengantar Kamerun menjadi kampiun Piala Afrika pada 2001. Pengalamannya ini diharapkan akan makin mempersolid barisan tengah Manchester City. Kekuatan klub tersebut kian lengkap dengan kehadiran Nicolas Anelka di barisan penyerang. Pemain yang dibeli dari Paris St. Germain Rp 180 miliar ini merupakan salah satu penyerang hebat di Eropa. Sebelumnya pemuda 23 tahun ini pernah memperkuat Arsenal, Real Madrid, dan Liverpool. Dia cukup pandai memanfaatkan peluang di daerah pertahanan lawan. "Setelah melihat prestasi yang dicapai klub ini tahun lalu, saya yakin tahun depan kami akan bermain di kompetisi Eropa," sesumbar Anelka. Satu lagi wajah baru, West Bromwich Albion, yang paling sepi persiapannya. Tiada pula bintang yang mencorong. Tapi jangan silap, sejatinya tim ini lebih hebat daripada Birmingham dan Manchester City. Dengan mengandalkan kerja sama yang padu, mereka menjadi juara divisi satu. West Bromwich melenggang ke Liga Utama tanpa harus melewati play-off. Lagi pula, klub yang berdiri sejak 1878 ini sudah sering mencicipi gelar juga. West Bromwich telah mengoleksi lima gelar juara Piala FA dan sekali juara Piala Liga Utama pada 1966. Karena itu, "Kami akan tetap bertahan di Liga Utama," kata Gary Megson, pelatih klub ini. Hendriko L. Wiremmer

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus