Nun di Jalan Raya Timur, Ujung Berung, Bandung, Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin mendadak begitu kenes. Di antara serbuan udara dingin, sang penjara bertingkah bak seorang wanita yang paham akan disambangi sang pangeran: berdandan terburu-buru dan sebisanya. Penjara itu mengganti klosetnya dengan toilet warna biru. Sang kloset nan biru memang disediakan di kamar yang akan ditempati Tommy Soeharto. Kepala Penjara Sukamiskin, Anton Nafika, mengaku bahwa persiapan ini memang, "Sesuai dengan petunjuk pimpinan pusat. Itu perlu dilakukan demi kemanusiaan," ujarnya. Inilah lanjutan drama sang pangeran bungsu kesayangan mantan presiden Soeharto itu, yang divonis kurungan selama 15 tahun oleh Peng-adilan Negeri Jakarta Pusat, lantaran dianggap terbukti mendalangi pembunuhan Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita. Atas putusan tersebut, ia tidak mengajukan perlawanan lewat banding (TEMPO, 28 Juli-4 Agustus 2002).
Tak cukup cuma mengganti toilet, sang calon "tuan rumah" Sukamiskin telah menyulap dua kamar isolasi yang biasa digunakan untuk narapidana baru atau yang sedang menderita penyakit menular menjadi kamar bagi sang narapidana selebriti. Di kamar seukuran kamar kos mahasiswa tersedia dipan sederhana berbalut kasur kapuk tipis, kursi reot, dan saluran air. Nah, jika ingin mandi, kali ini Tommy—jika dia memang dipindahkan ke situ—harus rela antre dan beramai-ramai dengan napi yang lain.
Benarkah Tommy Soeharto akan pindah ke Penjara Sukamiskin? Ini baru salah satu calon tempat yang dikunjungi oleh Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia DKI Jakarta, Mardjaman, yang meninjau fasilitas tahanan yang berlokasi di Jalan Raya Timur, Ujung Berung, Bandung. Sebenarnya, ada juga calon tempat lain yang disebut-sebut, yakni Lembaga Pemasyarakatan Batu, Nusakambangan. Menurut Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Yusril Ihza Mahendra pekan silam, rencana pemindahan Tommy ke LP Sukamiskin Bandung merupakan suatu hal yang biasa terjadi.
Karena itu, tak mengherankan jika para wartawan sudah mulai rajin bermalam beberapa hari di lingkungan penjara yang dibangun oleh arsitek Ir. Charles Proper Wolf Schoemaker pada 1920 itu. Para polisi juga tak mau kalah sibuk. Menurut Kepala Dinas Penerangan Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Pol. Anton Bachrul Alam, pihak Polda Jaya sudah mempersiapkan 10 personel Brimob yang terlatih dan jago tembak untuk mengawalnya dari Jakarta menuju Bandung.
Dari sekarang pejabat kepolisian itu sudah mengingatkan agar Tommy tidak mencoba nekat kabur lagi. "Tembak di tempat berlaku jika ia mencoba kabur," kata Anton. Tidak hanya pengawalan darat, jika diperlukan Markas Besar Polri pun telah menyiapkan helikopter untuk mengevakuasi bos Grup Humpuss itu melalui udara. Duila.
Bak dikawin paksa, sang Pangeran telah kehilangan selera. Wajah Tommy tampak tegang tanpa senyum ketika tim penyidik Polri memeriksanya seputar pernyataan koordinasi dengan aparat selama buron, Rabu pekan lalu. Walaupun lancar menjawab pertanyaan penyidik, kegelisahan masih tampak. Bahkan sekotak nasi goreng jatah makan siang tak dihabiskan. "Tidak seperti biasanya, ia tak bisa diajak guyon," ujar seorang penyidik. Lagian, apa enaknya pindah ke tempat dingin dan jauh (meski inilah sebuah tempat penjara bersejarah tempat Bung Karno ditahan pada 1929).
Atas rencana pemindahan tersebut, pengacara Tommy, Elza Syarief, berkomentar, "Alasannya apa? Mas Tommy selalu kooperatif dan mematuhi aturan LP," kata Elza. Apalagi Kepala Penjara Cipinang, Ngusman, pada Kamis lalu mengumumkan Tommy termasuk napi yang diusulkan untuk mendapat keringanan tahanan lewat remisi.
Bagi Menteri Yusril, pihak Departemen Kehakiman tak perlu berkonsultasi dengan siapa pun mengenai masalah pemindahan narapidananya. "Kepada keluarga, kami hanya memberi tahu bahwa narapidana itu akan dipindahkan," tuturnya.
Edy Budiyarso, Bobby Gunawan, Dewi Retno (Tempo News Room)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini