KRISIS kepercayaan dari para pemain PSSI Binatama terhadap
pelatih Walter Miralha Alves tak lagi dibungkus PSSI. Ketua
Bidang Organisasi PSSI, Suparjo Pontjowinoto secara terbuka
membenarkan pekan silam, bahwa tim Binatama itu telah diasuh
oleh pelatih baru, Ceninho. Kontrak kerja untuk jangka 3 bulan
pertama sudah ditanda-tanganinya dengan imbalan $12.000. Juga
tempat latihan telah dipindahkan dari Rio de Janeiro ke kota
Brazilia.
Apa sesungguhnya kekurangan Alves? Belum ada penjelasan pihak
PSSI. Tapi bekas pengurus Persija, J. Pattiasina, sudah menilai
proyek PSSI Binatama sesuatu yang gagal. Pergantian Alves dengan
Ceninho pun ternyata tak membuat orang optimis. "Saya menilai
proyek ini gagal seratus prosen," kata H Kasim, pembina klub
Caprina. Ia tidak mempersoalkan siapa pun yang akan menangani
tim Binatama.
Kasim maupun Pattiasina menganjurkan supaya PSSI mengangkat mutu
persepak-bolaan di Indonesia dengan memilih cara menghidupkan
kompetisi antar klub. "Kelancaran kompetisi adalah kunci sukses
bagi pembentukan kesebelasan nasional yang tangguh," sela Endang
Witarsa, pelatih klub Warna Agung. Selain itu ada pula saran
supaya PSSI menghidupkan kembali Diklat Sepakbola Salatiga --
proyek di zaman bekas Ketua Umum Bardosono menjelang turnamen
Pra Olimpik tahun 1976.
Seorang pemain PSSI Binatama dalam suratnya kepada sahabatnya di
Jakarta mengatakan bahwa dirinya tak mendapat kemajuan apa-apa
selama di sana. "Percuma saja latihan di Brazilia," tulisnya.
Biaya PSSI Binatama sebesar Rp 200 juta itu, menurut
pendapatnya, sebaiknya dipergunakan buat keperluan lain.
Tak Ada Penipuan
Namun PSSI tampaknya masih akan mencoba Ceninho. Siapakah
Ceninho? Ia adalah pemain nasional Brazilia di tahun 1957 --
satu angkatan di atas Pele. Sekarang bekas penyerang tengah itu
menjabat Ketua Persatuan Pelatih di kota Brazilia.
Koresponden Berita Yudba di Brazilia melaporkan bahwa kehadiran
Ceninho cukup membawa angin baru bagi PSSI Binatama. Ceninho
sebelum meneken kontrak terlebih dahulu diminta untuk mengajukan
rencana latihan, serta diwawancarai PSSI (baca: Saelan dkk)
mengenai kemampuan teknisnya dalam melatih.
Jorge de Sa Almeida, Duta Besar Brazilia di Jakarta mengatakan
bahwa Ceninho adalah bekas pemain yang baik dan punya nama
sebagai pelatih. "Tentu Ceninho tidak akan membuat sesuatu yang
mengecewakan lagi seperti yang lengan Alves," komentar Almeida
kepada Max Wangkar dari TEMPO.
Dubes ini tidak melihat ada suatu penipuan terhadap PSSI.
'Masalahnya,' katanya lagi, "mungkin Alves kurang bisa
memberikan bimbingan seperti yang diharapkan pemain PSSI
Binatama. Ia sudah terbiasa memberi kebebasan kepada pemain
untuk mengembangkan ketrampilan pribadi, dan kurang secara
tim."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini