Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Berdebunya Sirkuit Mandalika menjadi salah satu sumber keluhan sejumlah pembalap saat tes pramusim MotoGP Indonesia akhir pekan lalu. Direktur Utama International Tourism Development Corporation (ITDC), Abdulbar M. Mansoer, mengatakan bahwa belum tuntasnya proyek jalan elak atau bypass menjadi penyebab banyaknya debu di lintasan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Proyek jalan bypass belum jadi 100 persen meski sudah dipakai saat gelaran World Superbike atau WSBK 2021 pada November lalu. "Jadi, debu yang masuk itu karena proyek dan, saat ini, kami sedang memasang grandstand," ucap Abdulbar dalam konferensi pers virtual pada Rabu, 16 Februari 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Balapan MotoGP Indonesia bakal berlangsung pada 18-20 Maret 2022. Abdulbar mengatakan bahwa proyek pembangunan jalan tersebut harus sudah selesai sebelum rangkaian balapan dimulai sehingga tak ada lagi debu yang mengotori sirkuit.
Meski begitu, Abdulbar menilai kondisi trek Sirkuit Mandalika tak sampai membuat pembalap kesulitan mencapai catatan waktu maksimal. Buktinya, kata dia, torehan kecepatan maksimal seluruh pembalap di sirkuit sepanjang 4,3 kilometer ini mencapai lebih dari 310 km/jam. "Para pembalap terbukti bisa menorehkan catatan waktu maksimal. Top speed-nya juga sesuai," kata Abdulbar.
Sirkuit Mandalika menjadi tempat gelaran seri kedua MotoGP 2022. Agenda balapan ini terjadi dua pekan setelah seri pembukaan di Sirkuit Losail, Qatar pada 6 Maret 2022. Balapan di Mandalika membuat Indonesia kembali menjadi tuan rumah setelah absen selama 25 tahun.
Saat tes pramusim, sejumlah pembalap dan tim MotoGP mengaku menyukai tata letak dan desain sirkuit. Mereka juga menilai standar keamanan, termasuk area runoff, gravel yang sangat lebar di sirkuit sudah memadai. Namun, mereka juga mengeluhkan kondisi trek yang kotor, berdebu dan bahkan banyaknya batu-batu kecil di lintasan.
Saat memantau tes pramusim, Loris Capirossi, Race Direction Representative dari Dorna Sports, mengaku kotornya trek masih tergolong normal. "Soal treknya, normal pertama kalinya sedikit kotor karena tidak ada yang membalap sebelum kami. Kami punya waktu untuk membersihkannya dan mengatur segalanya. Bagaimanapun juga untuk trek baru, hal seperti itu normal," ujar mantan pembalap Honda, Yamaha, Ducati dan Suzuki di MotoGP tersebut.