Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Syarat Prestasi Dipenuhi Kini

Daerah Pahoman, Tanjung Karang, dibangun kolam renang berbentuk stadion sesuai dengan persyaratan olah raga prestasi, kolam ini lebih baik dari pada yang di Senayan. (or)

21 April 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TANJUNG Karang barusan saja memperoleh kolam renang, satu-satunya di propinsi Lampung. Agak ketinggalan kedengarannya, tapi kolam itu segera menempatkan Tanjung Karang sebagai "kota prioritas" dalam peta olahraga KONI. Terletak di daerah Pahoman, kolam renang itu berbentuk stadion dalam areal 1,5 hektar. Kolamnya berukuran 50 meter panjang dan 21 meter lebar yang terbagi dalam 8 lintasan, sesuai dengan persyaratan olahraga prestasi. Ia menyediakan tempat duduk untuk 1000 pengunjung. Lampunya lengkap, baik ti dalam maupun di luar kolam. Letaknya berhadapan dengan stadion sepakbola dan atletik Pahoman. Dengan mengeluarkan ongkos Rp 364 juta, Gubernur Lampung Yasir Hadibroto sungguh membanggakannya. Dan ia meresmikannya 8 April lalu, bertepatan dengan HUT ke-15 propinsi Lampung. Kolam Pahoman ini, katanya, perlu mencapai 3 sasaran prestasi, pendidikan dan rekreasi. Para atlit Lampung dihimbaunya supaya "menghilangkan sifat santai." Pantas Dicatat Atlit Lampung yang berprestasi nasional hanya si Gajah Lampung, Imron Rosadi, lifter yang meraih 3 medali emas dalam PON 1977 di Jakarta. Hanya itu. Lainnya diharapkan Joko Buntoro, lifter junior yang kini masih dibina di Sekolah Khusus Olahraga Ragunan. Ada juga judoka Anton Tamarruddin (Dan II) yang oleh SIWO/PWI setempat dipilih sebagai Olahragawan Terbaik Lampung 1978. Tapi di bidang renang belum seorang pun dari Lampung yang pantas dicatat. Bahwa bertujuan prestasi, kolam baru itu jelas memenuhi persyaratan. Bahkan ia merupakan proyek olahraga pertama yang pembangunannya mendapat tuntunan teknik dari KONI Pusat. "Saya sendiri memperoleh pelajaran baru dalam membangun kolam renang prestasi," kata kontraktor ir. Siswono, DirUt PT Bangun Tjipta Sarana. "Ternyata banyak liku-likunya dan sangat berbeda dengan pembuatan kolam rekreasi biasa." KONI Pusat menyediakan nasehat teknik cuma-cuma terutama sejak ada kritik dari International Olympic Commitee (IOC) mengenai banyak sarana olahraga di Indonesia yang dianggapnya kurang memenuhi persyaratan prestasi. IOC melihatnya dari segi lingkungan maupun teknik pembangunannya. Mulai tahun 1977, KONI Pusat mencoba memberi nasehat pada proyek baru supaya sarana olahraga seterusnya mendapat kwalifikasi internasional. Kelebihan kolam Pahoman ialah pada pinggirannya. Tepi sekelilingnya kelihatan hampir rata dengan permukaan air. Sengaja dibikin begitu supaya gelombang yang timbul dari gerak perenang tidak memantul mengganggu si perenang. Air itu akan luber dan masuk ke saluran yang tersedia di sekeliling kolam itu juga. Hal kecil ini yang bisa memperbaiki prestasi belum terpikirkan ketika orang membangun stadion renang di Senayan, misalnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus