Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MUENCHEN - Philippe Coutinho pamer seragam baru, kemarin. Ditemani Direktur Olahraga Bayern Muenchen, Hasan Salihamidzic, pemain berusia 27 tahun itu menenteng kostum berkelir merah dengan nomor punggung 10.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Coutinho resmi menjadi pemain pinjaman Bayern. Sesuai dengan kontrak, pemain berkebangsaan Brasil itu akan berdinas di Allianz Arena selama satu musim.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bayern juga berpeluang membeli Coutinho dari Barcelona pada bursa transfer musim panas 2020 dengan harga 120 juta euro atau sekitar Rp 1,9 triliun.
Coutinho tampak begitu girang selama mengurus kontrak anyarnya bersama Die Roten.
"Bagi saya, kepindahan ini merupakan tantangan baru. Bayern adalah salah satu klub terbaik di Eropa saat ini," kata Coutinho.
Maklum saja, pemain jebolan akademi Vasco da Gama itu gagal masuk tim inti Barcelona musim ini. Sebab, sejak dibeli dari Liverpool pada Januari 2018 dengan harga 145 juta euro atau sekitar Rp 2,3 triliun, penampilan Coutinho tak memuaskan.
Sebagai buktinya, dalam 76 kali membela Barca, dia hanya sanggup bikin 21 gol dan 1 umpan. Tentu tak sedikit Blaugranes-julukan pendukung Barcelona-yang menyindir kualitas Coutinho tak sehebat harga beli dari Liverpool.
Belum lagi, Coutinho dapat tekanan mental dari gosip kepulangan Neymar Junior ke Camp Nou sebelum jendela transfer La Liga ditutup pada 2 September mendatang. Demi memuluskan kembalinya Neymar, Coutinho disebut-sebut bakal jadi tumbal.
Ada yang bilang dia bakal disertakan dalam bahan barter dengan Paris Saint-Germain. Ada pula yang menyebut Coutinho tetap akan disingkirkan demi menjamin posisi Neymar jika jadi pulang ke Catalan.
Kini, fokus Coutinho cuma satu, yakni bermain sebaik mungkin bersama Bayern. Jika sukses, posisi permanen di FC Hollywood bakal dia dapat pada musim panas 2020. "Sama seperti Bayern, saya punya ambisi besar untuk meraih trofi," ujar Coutinho.
Kelegaan juga tampak dari kubu Bayern. Meski dicap sebagai pemain buangan, Coutinho tak semurahan anggapan tersebut. Bos besar Bayern, Karl-Heinz Rummenigge, menilai mantan pemain Inter Milan itu sebagai pemain komplet dalam urusan penyerangan.
"Kami sudah cukup lama mencoba mendatangkan Coutinho. Dia pemain yang kreatif. Punya banyak akal dalam menyerang. Kami yakin dia bisa memberikan dampak instan bagi kami," kata Rummenigge.
Jika melihat riwayat penampilan Coutinho, pemain yang punya julukan "penyihir kecil" itu bisa dimainkan di tiga posisi, yakni sayap kiri, sayap kanan, dan gelandang serang. Walhasil, Coutinho mungkin bakal menjadi penerus dua pemain sayap tua Bayern, Arjen Robben dan Franck Ribery.
Manajer Bayern, Niko Kovac, sudah tak sabar memainkan Coutinho. Menurut Kovac, Coutinho punya potensi besar untuk cepat beradaptasi dengan permainan timnya. Pelatih berusia 47 tahun itu menilai Coutinho bisa memperkaya pola serangan Bayern.
"Bukan cuma Bayern, Coutinho bisa bikin Bundesliga makin greget," kata pria berkebangsaan Kroasia itu.
Mantan pemain Liverpool yang kini membela Hertha Berlin, Marko Grujic, ikut senang mendengar kabar Coutinho pindah ke Jerman. Grujic rupanya masih hafal betul bagaimana kualitas permainan Coutinho.
"Saya ingat dia selalu punya trik-trik unik ketika berlatih. Menurut saya, dia bisa melakukan banyak hal gila ketika memegang bola. Tak sabar ingin melihat aksi Coutinho di Bundesliga," kata pemain berusia 23 tahun itu.
Grujic pun yakin bukan hal yang sulit bagi Coutinho untuk meraih sukses di tanah Jerman pada musim pertama. Tak bermaksud merendahkan persaingan di Bundesliga, Grujic menilai permainan Coutinho bisa memberikan warna baru di Jerman.
"Saya rasa dia bisa jadi pemain sepak bola terbaik di Jerman," ujar pemain berkebangsaan Serbia itu. MARCA | SKY SPORTS | GOAL | INDRA WIJAYA
Profil
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo