Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Target SEA Games Gagal Dicapai, Satlak Prima Akan Dibubarkan

Pemerintah memastikan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) akan ditinjau ulang keberadaannya.

9 Oktober 2017 | 19.53 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah memastikan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) akan ditinjau ulang keberadaannya. Wacana penghapusan ini mengemuka karena Satlak Prima dinilai memperpanjang alur birokrasi dari pemerintah ke cabang olahraga.
 
"Memang ada rencana dari pemerintah, bukan hanya Kemenpora, untuk me-review ulang keberadaan dari Satlak Prima," ujar Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga, Gatot Dewa Broto, di Kemenpora, Senin, 9 Oktober 2017. 
 
Satlak Prima selama ini merupakan satuan yang bertugas mengurusi pelatihan high performance program bagi para atlet unggulan Indonesia. Tidak tercapainya target medali di SEA Games 2017 Malaysia membuat lembaga ini menjadi sorotan. 
 
Gatot mengatakan bentuk regulasi pembubaran Satlak Prima masih dibahas hingga saat ini. Sejumlah pihak terkait juga telah diundang oleh untuk membahas hal ini. Ia memperkirakan kepastian wacana ini akan selesai dalam beberapa bulan mendatang. 
 
"Kami inginnya secepatnya. Kalau Januari kelamaan, perkiraan kami mungkin November (sudah ada keputusan)," kata Gatot. Ia menyebut percepatan ini dilakukan agar tak mengganggu persiapan para atlet. 
 
Gatot mengakui wacana ini sangat berdekatan dengan Asian Games 2018 Jakarta Palembang yang akan digelar pada Agustus. Dalam hitungan Kemenpora, persiapan para atlet menghadapi Asian Games bahkan hanya tinggal enam hingga tujuh bulan saja.
 
Dalam hitungan mereka, jika masih mempertahankan pola latihan yang disediakan Satlak Prima, Indonesia akan kesulitan menghadapi Asian Games 2018 nanti. Di SEA Games 2017 kemarin saja, Indonesia hanya mampu meraih peringkat 5.
 
"Tak ada pilihan lain. Memang kami akui ini tidak populer, akan mengundang pro dan kontra. Tapi ini keputusan yang harus kami ambil," kata Gatot.
 
 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Egi Adyatama

Egi Adyatama

Wartawan Tempo

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus