DALAM KTP, namanya tertulis: Ponijo. "Tapi orang memanggil saya
juga Joe atau Rocky," kata petinju profesional ini.
Dia membuat berita belum lama ini. Karena dia berhasil menang,
walaupun dengan angka, atas Rudy Siregar yang pernah jadi juara
profesional Indonesia untuk kelas menengah.
Semula tidak seberapa orang yang berani bertaruh di pihaknya.
Bahkan sponsor, B.B. Boxing Corp, cuma menawarkan honor Rp 250
ribu untuknya, dibanding Rp 400 ribu untuk RS.
Dalam pertarungan 16 Februari di Gelanggang Olahraga Bulungan,
Jakarta, ternyata Rocky Joe sempat mengundang ejekan penonton
terhadap lawannya. "Rudy kalah, Rudy kalah, Rudy kalah,"
demikian koor penonton. "Mana omongan besarmu."
Rudy dulu, ketika masih hebat, sering memakai Rocky sebagai
sparring partner dalam berlatih. Sampai kini Rocky mengaku Rudy
masih hebat. Tapi dia berhasil menang kali ini antara lain
karena persiapannya cukup lama-6 bulan, dibanding Rudy hanya «
bulan. Sementara Rocky masih berkesempatan naik ring 2 kali
setahun, Rudy sudah 3 tahun absen.
"Untung dia (Rudy) bisa bertahan sampai 12 ronde," tutur
istrinya. "Yang kami cemaskan dia KO."
Istrinya bercerita bahwa Rudy dalam waktu singkat terlalu
memeras tenaga untuk menurunkan timbangannya dari 85 kg ke 72
kg. "Dua hari lagi mau timban, beratnya masih kelebihan 5 kg.
Dan malamnya mau tanding, paginya jam 4 dia masih lari 20 km."
Berlatih teknik Rudy sudah ketiadaan waktu karena usaha melulu
untuk menurunkan timbangan. Walaupun sudah kalah, dia masih
bernafsu untuk naik ring lagi. Tapi nilainya sudah jatuh, dan
sponsor sudah tidak mencalonkannya lagi untuk menantang juara
kelas menengah versi OPBF (Asia-Pasifik), Chong Pal Park dari
Korea Selatan. Dalam turnamen tinju profesional akhir Maret itu,
Rocky akan jadi penantang.
B.B. Boxing Corp. ternyata sukses dalam debutnya.
Menyelenggarakan pertandingan 16 Februari itu, ia masih bisa
untung walaupun biayanya mencapai Rp 6 juta.
Boy Bolang, bekas petinju yang memimpin perusahaan itu, bahkan
berani menyelenggarkan kejuaraan OPBF, yang ditaksirnya akan
menelan biaya Rp 45 juta. "Diharapkan akan masuk uang sampai Rp
60 juta," katanya. "TVRI malah sudah menawarkan ikut mencari
sponsor untuk hak siaran ke luar negeri."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini