Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Tersodok Tangan Nakal

13 Oktober 2002 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DALAM rekaman video itu jelas terlihat, pembalap putri Indonesia, Uyun Muzizah, memimpin lomba individual road race berjarak 96,8 kilometer. Menempel di sebelah kiri, Jiang Yanxia dari Cina. Di sisi kanan ada pembalap tuan rumah, Kim Yong-mi. Ketiga atlet ini sama-sama menggenjot sepedanya sekuat tenaga. Garis finis sudah dekat, tinggal 20 meter lagi. Tapi Kim Yong-mi paling agresif. Bukan cuma kakinya yang bergerak, tangannya pun diayunkan sampai mendorong lengan Uyun. Akibatnya, sleooot...., sepeda yang dikayuh perempuan 23 tahun ini sempat oleng. Beruntung pembalap dari Klub Ronggolawe, Tuban, Jawa Timur, ini tidak jatuh. Namun, konsentrasinya ambyar sehingga kecepatannya menurun. Ujungnya? Yong-mi bisa menyalip Uyun sekaligus Jiang, dan akhirnya bisa menggondol medali emas. Uyun harus puas mendapat medali perak, dan Jiang cuma membawa perunggu dari nomor balap sepeda yang dipertandingkan pada Rabu pekan lalu itu. Perilaku nakal Yong-mi membuat tim Indonesia kebakaran jenggot. Mereka buru-buru mengajukan protes resmi. Manajer balap sepeda Indonesia, Sofyan Ruzian, juga menyorongkan bukti rekaman gambar itu kepada panitia balap sepeda. Menurut pelatih tim balap sepeda Indonesia, Didi Basuki Rahardjo, mendorong tangan lawan merupakan tindakan curang dan bisa dikenai hukuman tambahan waktu dan denda. ”Jangankan mendorong, mengangkat tangan sebelum masuk finis saja dianggap pelanggaran,” katanya. Menanggapi protes itu, komisi perlombaan segera menggelar rapat. Dipimpin oleh Ketua Komisi Perlombaan, Tatsuyo Hayashi, pertemuan ini juga dihadiri Sekretaris Jenderal Konfederasi Sepeda Asia, Haji Abu Samah Wahab, dan Dato Darsan Singh dari delegasi teknik balap sepeda. Hasilnya tidak mengobati kekecewaan tim Indonesia. Ulah pembalap Korea Selatan itu dianggap tidak membahayakan Uyun. Rekaman video tersebut juga tidak bisa dijadikan bukti karena bukan hasil rekaman resmi panitia. Gambar itu hasil rekaman kamerawan KONI. ”Untuk sementara, suka atau tidak kita menerima keputusan itu,” kata Sofyan. Namun, Sofyan akan melaporkan masalah ini ke petinggi induk organisasi balap sepeda Indonesia. Kalau perlu, ia akan mengusulkan agar mereka mengajukan protes ke Organisasi Balap Sepeda Internasional. Kejadian itu membuat Uyun terpukul. Dia mengaku kecolongan. Sepanjang perlombaan, peraih dua medali perak di Kejuaraan Asia ini selalu menempel ketat pembalap Cina, Jiang Yanxia. Ternyata keadaan ini dimanfaatkan Kim ketika sama-sama melakukan genjotan menjelang finis. ”Kalau tangan saya enggak didorong, kemungkinan bisa mendapat emas,” ujar Uyun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus