Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai legenda tinju dunia, Manny Pacquiao sudah melalui banyak tahap dalam perjalanannya mencapai status mega bintang seperti saat ini. Tak hanya di atas ring tinju, Pacquiao kini bahkan sudah merambah dunia politik dan berhasil.
Pacquiao akan melakoni laga melawan Lucas Matthysse di Kuala Lumpur pada 15 Juli nanti. Jika menang, maka kariernya di tinju akan berlajut seiring dengan statusnya sebagai politikus. Namun jika gagal, kemungkinan besar Pacquiao akan pensiun.
Baca: Tinju Dunia: Prajurit TNI AU Tampil di Laga Matthysse vs Pacquiao
Berikut ini adalah 8 momen paling menentukan dalam perjalanan karier Manny Pacquiao sebagai bintang tinju dunia maupun politikus.
1. Rivalitas dengan Juan Manuel Marquez
Persaingan Pacquiao dengan bintang tinju asal Meksiko, Juan Manuel Marquez akan sangat dikenang. Mereka bertarung sebanyak 4 kali, atau dengan total 42 ronde. Laga pertama pada 8 Mei 2004 berakhir draw. Laga kedua 15 Maret 2008 berakhir dengan kemenangan angka tipis untuk Pacquiao, demikian juga dengan laga ketiga yang digelar 12 November 2011. Namun dalam laga terakhir, semua prediksi terbalik. Marquez memukul KO Pacquiao di ronde ke-6 dalam pertarungan yang digelar 8 Desember 2012.Wasit Kenny Bayless menahan Juan Manuel Marquez (kanan), setelah memukul KO Manny Pacquiao dalam pertandingan yang berlangsung di Las Vegas,8 Desember 2012. JOHN GURZINSKI/AFP/Getty Images
2. Pertarungan Floyd Mayweather Jr
Pertarungan melawan Floyd Mayweather Jr pada 2 Mei 2015 adalah puncak kejayaan Pacquiao sebagai petinju. Bukan dari soal kalah menang, namun berkaitan dengan bayaran. Laga yang ditunda-tunda selama 5 tahun tersebut menghasilkan pemasukan kotor sekitar US$ 410 juta atau hampir Rp 6 triliun dengan rekor penjualan siaran televisi berbayar mencapai 4,6 juta di Amerika Serikat saja. Pacquiao kalah angka dalam pertarungan yang berjalan tidak seseru yang dibayangkan. Meskipun begitu, laga melawan Mayweather Jr membuat Pacquiao menjadi salah satu atlet terkaya di dunia.Floyd Mayweather Jr berhasil menghindari pukulan Manny Pacquiao, petinju asal Filipina itu kalah saat melawan Floyd, berdasarkan keputusan dewan juri, yang menghitung dari selisih poin. Las Vegas, Nevada, 3 Mei 2015. Al Bello/Getty Images
3. Mengalahkan Oscar De La Hoya
Manny Pacquiao mengawali karier tinju pro di kelas terbang (50,8 kg). Namun saat menantang Oscar De La Hoya pada 6 Desember 2008, Pacquiao bersedia bertanding di kelas welter (66,6 kg). Pacquiao membuat sesuatu yang semula dianggap mustahil, menjadi mungkin. Dia menang TKO ronde 8 atas De La Hoya yang berpostur jauh lebih tinggi dan besar. Sekali lagi Pacquiao membuktikan kemampuan bertinjunya yang luar biasa.Manny Pacquiao melayangkan pukulan ke wajah Oscar De La Hoya, dalam pertandingan kelas menengah di MGM Grand Garden Arena, Las vegas, 6 Desember 2008. Jed Jacobsohn/Getty Images
4. Rivalitas dengan Marco Antonio Barrera
Laga pertama melawan Marco Antonio Barrera merupakan tonggak awal kemunculan Manny Pacquiao di belantika tinju dunia. Pertarungan di San Antonio, Texas pada 15 November 2003 tersebut berakhir dengan kemenangan TKO ronde 11 untuk Pacquiao. Laga tersebut merupakan penampilan pertama Pacquiao di kelas bulu (57,1 kg). Kedua petinju sekali lagi bertanding di Las Vegas pada 6 Oktober 2007, dengan hasil akhir Pacquiao menang angka.Pukulan Manny Pacquiao mendarat telak di wajah Marco Antonio Barrera, dalam pertandingan di Mandalay Bay Events Center, Las Vegas, 6 Oktober 2007. Semua juri memberi kemengan kepada Manny. Ethan Miller/Getty Images
5. Persaingan melawan Erik Morales
Persaingan melawan Erik Morales adalah awal dari rivalitas Manny Pacquiao melawan petinju-petinju hebat Meksiko. Laga pertama melawan Morales pada 19 Maret 2005 berakhir dengan kekalahan angka untuk Pacquiao, namun dia membalas tuntas dalam dua laga sesudahnya. Laga kedua pada 21 Januari 2006 dimenangi Pacquiao lewat TKO ronde 10, demikian juga laga ketiga pada 18 November 2006 yang dia menangi lewat KO ronde 3.
Baca: Tinju Dunia: Tampil di Laga Pacquiao, Abdi Didukung Penuh TNI AU
6. Dikalahkan Jeff Horn
Manny Pacquiao kalah angka dalam laga terakhirnya dari petinju tidak terkenal asal Australia, Jeff Horn. Laga mereka digelar di Brisbane pada 2 Juli 2017. Kekalahan tersebut menyulut keraguan dalam diri pencandu tinju dunia soal kemampuan bertinju Pacquiao saat ini, berkaitan dengan usianya yang sudah mendekati 40 tahun. Pacquiao berusaha membuktikan bahwa dia masih mampu bersaing, sehingga muncul pertarungan Pacquiao vs Matthysse.Jeff Horn (kiri), mendaratkan pukulan ke kepala Manny Pacquiao kelas welter WBO World di Brisbane, Australia, 2 Juli 2017. Manny Pacquiao berencana untuk melakukan pertarungan ulang, setelah dia dikalahkan Jeff Horn. AP/Tertius Pickard
7. Berpisah dengan Freddie Roach
Perpisahan dengan pelatih legendaris Freddie Roach menghadapi laga melawan Lucas Matthysse disesalkan banyak orang. Roach sudah menangani Pacquiao sejak 2001 saat sang petinju masih berusia 22 tahun. Roach yang mendampingi Pacquiao dalam 33 pertandingan, kalah maupun menang. Mereka berpisah setelah 17 tahun bersama, dan hal itu juga memunculkan keraguan terhadap keampuhan strategi bertinju Pacquiao pasca tidak ditangani Roach.Petinju Manny Pacquiao mendengarkan instruksi dari pelatihnya, Freddie Roach saat berlatih di Los Angeles, 15 April 2015. AP Photo
8. Menjadi Politikus
Manny Pacquiao resmi menjadi politikus pada 30 Juni 2016, setelah dia terpilih menjadi Senator untuk wilayah Provinsi Sangarani. Dia mendapatkan 16 juta suara, dan akan menjalani fungsi sebagai wakil rakyat di parlemen selama 6 tahun hingga 2022. Rintisan karier politiknya dimulai tahun 2007, namun baru merambah perpolitikan nasional Filipina pada 2016. Karier sebagai politikus inilah yang dianggap Freddie Roach mengganggu konsentrasi bertinju Pacquiao. Roach menyarankan Pacquiao pensiun dari ring, namun saran itu justru memicu perpisahan mereka.Petinju dunia berkebangsaan Filipina, Manny Pacquiao ditemani oleh istri dan anaknya menujukkan Sertifikat Pencalonan Senator dalam pemilihan presiden tahun depan di Manila, Filipina, 16 Oktober 2015. Lebih dari 70 calon presiden telah mengajukan sertifikat mereka dari pencalonan dengan Senator. (AP Photo)
BOXING NEWS | BOXREC | DON
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini