PERTARUNGAN tinju antara Evander Holyfield dan Mike Tyson adalah pertempuran terbesar dekade ini yang tak pernah berlangsung. Rencana duel memperebutkan juara sejati kelas berat itu benar-benar sirna dengan jatuhnya vonis hakim Patricia Gifford, Kamis pekan lalu, yang menghukum Tyson 6 tahun penjara dan denda 30 ribu dolar (Rp 60 juta). Tyson, 25 tahun, terjegal kariernya gara-gara memperkosa Desiree Washington, finalis ratu kecantikan kulit hitam, di kamar hotelnya di Indianapolis, Amerika Serikat, tahun silam. "Kelakuan saya memang gila-gilaan tapi saya tidak berusaha memperkosa siapa pun," tutur Tyson di persidangan. Namun, para juri di Pengadilan Marion County, Indianapolis, memutuskan Tyson bersalah. Dan Hakim Gifford, yang punya anak perempuan seumur Nona Washington, menjatuhkan hukuman enam tahun, atau empat tahun lebih ringan ketimbang tuntutan jaksa. Permintaan pengacara Tyson agar hukuman penjara diganti denda tak digubris hakim. Pengacara Tyson naik banding. Tyson sendiri, yang sejak masuk ruang sidang kelihatan tegang, tak banyak bereaksi atas putusan itu. Usai persidangan, Tyson yang memakai setelan abu-abu tua itu langsung diborgol lalu digiring menuju penjara di pinggiran Indianapolis. Saat itu Tyson nampak tersenyum sekilas kepada penggemar yang mengelu-elukannya. Ia terus berjalan diapit petugas masuk ke mobil tahanan, meninggalkan mobil merahnya yang mewah. Mulai saat itu ia harus berseragam strip-strip dan merasakan pengapnya tidur di sel ukuran 2,1 x 3 meter. Untuk jangka waktu yang lama, ia harus melupakan nikmatnya kasur empuk di mansionnya di Ohio. Mungkin dengan begitu Tyson bisa mengenang masa kecilnya yang merana di kampung kumuh Bronx, New York. Hanya, petugas penjara harus mengawasi Tyson lebih ketat karena narapidana lainnya ingin segera menghajar pemerkosa itu. Nasib buruk Tyson itu sebetulnya pernah diramalkan bekas juara tinju dunia Larry Holmes. Menjelang naik ring menantang Tyson, 1988, Holmes berkata, "Jika Tyson memenangkan pertarungan ini, ia bakal tambah rusak. Riwayatnya akan berakhir dengan kematian atau masuk penjara selama lima tahun." Holmes diKO Tyson pada ronde ke4. Dan benar, kelakuan Tyson pun semakin tak terkontrol. Sepeninggal Tyson dari ring -- tercatat sebagai juara tinju kelas berat termuda dalam usia 20 tahun yang diraihnya pada 1986 -- dunia tinju kelas berat bakalan sepi dari pertarungan akbar. Memang promotor Dan Duva sedang mempersiapkan pertandingan antara Holyfield dan Larry Holmes. Namun, agaknya, pertarungan itu tak lebih menarik dari pertarungan Holyfield melawan petinju gaek George Foreman yang digelar tahun lalu. Di kelas berat, para penantang Holyfield macam Michael Moorer, Lennox Lewis, atau Donovan Razor Ruddock belum ada yang bisa menggantikan Tyson. Meski begitu, patut dicatat penampilan debutan Riddick Bowe dan Ray Mercer. Bowe, peraih medali perak di Olimpiade Seoul 1988, kini mengincar sabuk juara dengan bekal rekor 27 kali bertanding tak terkalahkan. Mercer, yang juara di Seoul setelah mengkanvaskan Bowe, juga punya rekor mengesankan: 18 pertandingan yang semua dimenangkannya dengan KO. Terakhir, tentara yang berpangkat sersan itu menghajar habis andalan kulit putih, Tommy Morrison. Sementara itu, banyak pengamat tinju memperkirakan Tyson akan kembali lagi meramaikan dunia pertinjuan selepas dari bui. Kenyataannya memang Tysonlah petinju terpopuler sejak zaman Muhammad Ali. "Tyson kembali naik ring tiga atau empat tahun lagi," ramal promotor Dan Duva. Apakah Tyson bisa kembali tampil dengan gaya ganasnya pada umur sekitar 30 tahun? Ardian Taufik Gesuri
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini