Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Konsentrasi Paolo Di Canio, 44 tahun, benar-benar harus dibagi. Tidak hanya mengurus taktik permainan klub-yang mulai mempekerjakannya sejak Ahad lalu-dia juga harus segera menepis serangan dari khalayak perihal pandangan politiknya.
Tudingan yang tertuju kepadanya memang merepotkannya. Itu karena pengakuannya sendiri tentang pandangannya soal fasisme, sekitar delapan tahun lalu. Bahkan dia pun terus terang mengakui teramat mengidolakan Benito Musollini, pemimpin Italia pada masa Perang Dunia II.
Saat menjadi pemain, ocehan itu memang tak membuat gerah banyak orang. Namun kini, setelah menjadi orang nomor satu di pinggir lapangan-apalagi di klub yang bercokol di Liga Primer-hal itu tiba-tiba menjadi masalah besar. Wakil ketua klub, David Miliband, pun mengundurkan diri karena datangnya Di Canio. Hal serupa sebenarnya pernah dialaminya saat menangani Swindon di League One, atau Divisi II.
Tak ada yang bisa dilakukan Di Canio kecuali mengubah wajahnya. Dia menyetel citra dirinya yang lebih lembut. "Saya bukan anggota organisasi politik. Saya bukan rasis, dan saya tidak mendukung ideologi fasisme. Saya menghargai semua orang," katanya, membantah semua yang pernah diakuinya.
Dia pun memberikan bukti. Begitu sampai di Stadium of Light-markas Sunderland-dia pun mengubah semua gaya yang pernah dilakoninya. "Saya akan bicara dengan pemain," dia berjanji.
Benar saja. Di Canio mengajak para pemainnya untuk bicara, dan menyampaikan apa yang harus dilakukan pemainnya. "Dia datang dan mengajak kami bicara dengan penuh semangat. Dia hanya menuntut yang terbaik dari para pemainnya. Saya pikir dia akan menjadi manajer yang hebat," kata pemain sayap Sunderland, Adam Johnson.
Pria Italia ini harus bergegas. Pengurus klub menunjuknya untuk menggantikan Martin O'Neil, yang dipecat tak lama setelah mereka menelan kekalahan dari Manchester United, Sabtu pekan lalu, untuk menyelamatkan klub ini dari ancaman degradasi.
Nah, dengan sisa tujuh pertandingan ke depan, dia harus segera menyusun taktik. Sunderland kini hanya berada di peringkat keempat dari bawah. Artinya bila terpeleset, mereka bisa terjerembap ke zona degradasi.
Chelsea adalah lawan pertamanya. Dua lawan berat lainnya juga menunggu, yakni Newcastle dan Everton. "Saya sudah tidak sabar pergi ke Stamford Bridge. Pergi ke sana dan membuat dampak besar bagi tim," kata Di Canio.
Namun mereka harus berangkat dengan kondisi klub tidak sempurna. Beberapa pemainnya, seperti David Vaughan, dan Carlos Cuellar, masih sulit ditampilkan. Yang lebih berat, penyerang mereka, Lee Cattermole dan Steven Fletcher, diharuskan beristirahat sampai akhir musim. Begitu juga Wes Brown, yang mengalami cedera lutut. Kondisinya masih sulit dikategorikan fit.
Sebaliknya, Chelsea, meski sedang dalam keadaan yang happy karena mereka menjaga peluang di Piala FA dan Liga Europa, sesungguhnya tengah dilanda kondisi yang kurang baik. Mereka berada dalam kondisi kelelahan. Bayangkan, dalam delapan hari, mereka telah bermain sebanyak tiga kali.
Repotnya, semua laga sangat penting. Diawali bermain di Liga, mereka kalah oleh Southampton, lalu menjamu Manchester United di Piala FA, dan yang terakhir melawan Rubin Kazan di Liga Europa, kemudian kini kembali di Liga Inggris.
Alhasil, faktor kelelahan menjadi persoalan yang mau tak mau menghinggapi para pemainnya. Setelah kehilangan Gary Cahill dan Oriol Romeu, yang mengalami cedera lutut-oleh-oleh dari pertandingan melawan Manchester United, Senin lalu-Ashley Cole harus beristirahat akibat cedera hamstring.
Sudah jelas dia akan melakukan rotasi besar-besaran. "Saya tidak tahu seberapa banyak kami harus melakukan perubahan. Tapi kami memang akan melakukan pergantian pemain."
Penyerang dari Newcastle, Demba Ba, akan kembali mendapatkan tempat sebagai penyerang-setelah absen saat Chelsea berhadapan dengan Rubin Kazan. Rafa ada kemungkinan akan memanggil John Obi Mikel, Eden Hazard, dan Oscar. "Kami tahu ini akan sulit. Tapi saya yakin bisa menangani skuad ini," tutur Rafa.
Skuad ini akan menjadi ujian pertama bagi Di Canio. TELEGRAPH | THE SUN | BBC, IRFAN
Perkiraan Susunan Pemain
CHELSEA
4-2-3-1
Cech Azpilicueta, Ivanovic, Luiz, Bertrand Ramires, Mikel Hazard, Oscar, Mata Ba
SUNDERLAND
4-4-1-1
Mignolet Gardner, O'Shea, Bramble, Rose Johnson, N'Diaye, Larsson, McClean Sessegnon Graham
Paolo Di Canio
Lahir di Roma, 9 Juli 1968
Karier pemain
1997-1999Sheffield Wednesday
1999-2003West Ham United
2003-2004Charlton Athletic
2004-2006Lazio
2006-2008Cisco Roma
Tim nasional
1988-1990Italia U-21
Manajer
2011-2013Swindon Town
2013 Sunderland
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo