PUASA ternyata bukan halangan bagi beberapa -- ya, sedikit atlit
pelatnas SEA Games X untuk tetap berlatih. "Saya masih terus
melakukan latihan seperti hari-hari sebelumnya," kata peloncat
galah, Sudargo, seorang di antara 39 olahragawan cabang atletik
yang menjalankan ibadah puasa.
Sampai akhir pekan lalu, Sudargo mengaku belum pernah kehilangan
1 hari pun puasanya. Sekali saja ia absen dari latihan. "Hari
itu kepala saya terasa pusing sekali, dan hampir muntah-muntah,"
katanya. Ia membantah hal itu disebabkan oleh puasa. "Soalnya,
saya enggak bisa tidur malam harinya."
Sudargo, 31 tahun, sama sekali tak mengurangi dosis latihannya.
Ia melakukan latihan fisik 3 kali seminggu, dan latihan teknik
setiap hari. Yang berubah baginya cuma acara latihan saja. Pagi
hari ia berlatih ringan saja, seperti lari atau gerak badan
lainnya. Latihan inti baru dilakukan petangnya. "Kalau pagi
badan agak terasa lemas. Mungkin lantaran kurang tidur,"
tambahnya. Ia mengaku merasa fit waktu latihan sore hari.
Bagaimana prestasi? Ketika mengikuti test, 2 hari sebelum puasa,
Sudargo hanya mencapai ketinggian 3,80 m. Pekan lalu loncatannya
bertambah tinggi 10 cm. Dibanding dengan rekor nasional 3,98 m
atas nama Untung Pujadi, dalam test berikutnya Sudargo berusaha
mencapai 4 m.
Atlit lain -- juga berpuasa dan berprestasi -- adalah Budidarma.
Ia digembleng dalam nomor lontar martil dan lempar cakram.
Seperti halnya Sudargo, ia hanya merubah acara latihan saja
tanpa mengurangi dosis. Budidarma juga tak menganggap puasa
sebagai penghalang. "Malah hasil yang saya capai sekarang lebih
baik dibanding waktu kejuaraan nasional lalu," ujarnya. Waktu
diuji pekan lampau, lontaran martilnya lebih jauh 3 meter dari
prestasinya semula 38 meter. Perbaikan juga terjadi pada lempar
cakramnya.
Pelari nomor 5.000 meter dan 10.000 meter, Amang Mulahela sempat
pula berpuasa. "Hanya kuat 1 hari," katanya. Berpuasa ia pada
hari pertama, dan "badan saya tak kuat untuk latihan."
Mengapa tak diberi kelonggaran? "Latihan dilakukan berdasarkan
jadwal yang sudah tersusun," kata pelatih Jootje Gosal.
"Dosisnya tak mungkin lagi dikurangi. Apalagi waktu pertandingan
semakin dekat." SEA Games akan berlangsung 21 s/d 28 September.
Menurut Gosal, kedua atlitnya yang berpuasa -- Sudargo dan
Budidarma tidak minta diistimewakan. "Lihat saja, mereka 'kan
tetap segar dan lincah," kata Gosal sambil menunjuk pada Sudargo
dan Budidarma yang tengah berlatih.
Sudargo juga berpuasa di pelatnas tahun 1978, menjelang pesta
sukan di Singapura. Ia tetap mendapat menu yang sama dengan
banyak mereka yang tak berpuasa. "Malah selama puasa ini makan
saya jadi berkurang," katanya. "Kalau hari biasa makan 3 kali
sehari, sekarang cuma waktu berbuka dan sahur."
Atlit lain yang melakukan ibadah puasa juga dijumpai dari cabang
renang, soft-ball, polo air, hockey, dan menembak. Mereka juga
berlatih dengan dosis yang dijadwalkan. Tapi, "semakin hari
kelihatannya mereka yang berpuasa semakin berkurang saja," kata
pengasuh pelatnas, Frans Ante.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini