Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Erick Thohir, meresmikan berdirinya lembaga Women Sport Foundation Indonesia yang pertama di Indonesia. Yayasan olahraga ini bertujuan untuk kegiatan positif memperjuangkan kesetaraan gender.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam kesempatan tersebut Erick Thohir menerima bendera pataka dari Menteri Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, yang turut hadir dan juga membuka seminar dengan bertemakan meningkatkan kesetaraan gender melalui gerakan Olimpiade.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Karena kesetaraan gender adalah bagian yang penting yang harus didorong dan didukung, sebagaimana yang diamanahkan dalam undang-undang nomor 3 tentang sistem keolahragaan nasional dan AD/ART KOI," kata Erick Thohir saat berlangsungnya Seminar Women in Sport di Jakarta, Rabu, 31 Juli 2019.
Dalam seminar yang bersubtema tantangan yang dihadapi wanita dalam dunia olahraga, diikuti sedikitnya 300 peserta itu juga dihadiri oleh para perempuan pahlawan olahraga nasional seperti, legenda hidup bulu tangkis Indonesia Susy Susanti, atlet lompat jauh Maria Londa, atlet renang difable Stephanie Handoyo, Guru Besar Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang Tandiyo Rahayu, dan sejumlah perangkat olahraga nasional.
Ia menjelaskan, yayasan olahraga untuk perempuan ini untuk melindungi dan mengkondisikan gerakan Olimpiade yang di dalamnya mengandung nilai-nilai.
"Ini juga bisa kita imbangi tidak hanya untuk mencari bibit-bibit, tapi memberikan edukasi-edukasi kesetaraan, kesempatan lain yang bisa bermanfaat untuk perempuan khususnya di bidang olahraga," ungkap Erick.
Ia juga menjelaskan dalam setahun ke depan program yang akan direalisasikan dengan mengadakan seminar-seminar untuk edukasi.
"Jika untuk mempersiapkan atlet buat Olimpiade 2020 sudah terlalu dekat, dan sudah ada cabornya," kata Erick.
Menurut dia, aksi dari atlet Indonesia tidak kalah dengan atlet negara lain. Jumlah medali yang diperoleh atlet putri hampir 40 persen dari total medali Indonesia yang diperoleh. Sejajar dengan arahan besar Olimpiade yang tidak lain mengharapkan kesetaraan daripada atlet-atlet perempuan bisa berprestasi di Olimpiade.