Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Motor

Bengkel Spesialis Honda NSR Ini Kewalahan Diserbu Pelanggan

Sebulan rata-rata ada 3 sampai 5 motor Honda NSR masuk minta digarap kerusakannya, dari Jakarta sampai Kalimantan.

2 Maret 2019 | 08.58 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pendiri bengkel Kadap Balap spesialis Honda NSR 150 di Yogyakarta, Seco Pulung saat memodifikasi mesin NSR untuk konsumennya Selasa 26 Februari 2019. Tempo/Pribadi Wicaksono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pendiri bengkel Kadal Balap Yogyakarta, spesialis Honda NSR, Seco Pulung Gono (35) mengaku kewalahan melayani permintaan pelanggan dari berbagai daerah Indonesia yang ingin memperbaiki motor NSR-nya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Sebulan rata-rata ada 3 sampai 5 motor masuk minta digarap kerusakannya, dari Jakarta sampai Kalimantan,” ujar Pulung kepada Tempo beberapa waktu lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bengkel Kadal Balap yang berdiri sejak 2001 dan berlokasi di Jalan Brojojoyo Condong Catur Sleman Yogyakarta itu sejak 2011 mulai beralih menangani Honda NSR.

Baca: Dilema Bengkel Honda NSR: Disukai Penghobi, Dimusuhi Makelar

Pulung menambahkan belakangan mulai ada beberapa warga negara Indonesia yang tinggal di luar negeri seperti Belanda dan Jerman pulang ke Indonesia lalu membawa koleksi NSR lawasnya untuk dirawat di bengkel Kadal Balap.   

“Ada tiga NSR milik WNI yang sekarang tinggal di luar negeri minta untuk saya perbaiki, daripada jongkrok tak terpakai,” ujarnya.

Pulung yang juga pendiri komunitas Jogja Cornering- atau komunitas balap di Stadion Maguwoharjo Sleman, itu menuturkan mekanik yang mendalami NSR masih terbilang minim.

Karena NSR sendiri merupakan motor yang memiliki karakter mesin 2 tak dan agak ribet, populasi minim, spare part mahal serta susah dicari. Apalagi kalau sudah berurusan dengan bagian chip RC-Valve, rata-rata bengkel angkat tangan.

Bagian blok mesin NSR yang dirombak bengkel Kadal Balap Yogya. Tempo/Pribadi Wicaksono

“NSR juga tak punya komponen penting yang bisa dikanibal (substitusi) ke motor lain, semuanya khas NSR, bisanya ya dikanibal dengan dirinya sendiri (NSR),” ujar Pulung.

Menurut Pulung, rata-rata pemilik motor NSR meminta kepadanya untuk membuang komponen RC-Valve. Langkah membuang RC-Valve pada NSR sendiri diperkenalkan Pulung setelah dalam risetnya ia menemukan masalah bahwa komponen itu justru tak mendukung kinerja mesin 2 tak.

“RC Valve itu sumber mesin NSR selama ini cepat overheat, makanya hampir tak pernah ada ceritanya di zaman 1990an NSR diturunkan untuk ikut drag race atau road race,” ujarnya.    

Meski menjadi bengkel langka yang dicari pecinta NSR, namun Pulung mengatakan berfokus pada pecinta NSR yang memang menggunakan motor itu untuk klangenan. Bukan makelar. Sehingga saat memasang harga modifikasi, Pulung juga tak asal-asalan. Spare part yang bisa dibuat sendiri akan dibuatnya.

Baca: Mengenang Pamor Honda NSR 150, Paling Canggih di Zamannya

“Saya tak mau asal beli spare part asli NSR, karena itu mahal dan malah memberatkan konsumen, kalau bisa dibikin ya dibikinkan, kalau tidak coba dicari subtitusi untuk dimodifikasi sedikit, kalau masih tidak bisa baru beli,” ujarnya.

Pulung menuturkan, biaya modifikasi seputar mesin Honda NSR seperti menghilangkan fungsi RC Valve dan membuatnya waras layaknya motor sport lain bertkisar Rp 3-7 juta. Tergantung kebutuhan kondisi spare part yang diinginkan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus