Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Komunitas Motor Mini Jogja memperkirakan harga membangun motor mini sendiri bisa lebih murah dibanding membeli motor mini baru keluaran pabrikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Namun dengan syarat, motor mini yang dibangun dari hasil mengkerdilkan motor standart itu tak menggunakan spare part ‘wah’ seperti impor atau racing.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Secara ongkos lebih hemat membangun motor mini dibanding beli baru keluaran pabrikan,” ujar pentolan sekaligus builder komunitas Motor Mini Jogja, Agung Bentoel kepada Tempo Selasa 8 Oktober 2019.
Membangun motor mini sendiri merujuk kegiatan mem-bonsai motor standard yang rodanya umumnya memakai ring 17 seperti di pasaran Indonesia, menjadi ukuran kecil dengan ring 8-12. Misalnya mengubah ukuran Yamaha RX King, Yamaha V75, juga C70.
Agung merinci anggaran yang dipersiapkan untuk membangun motor mini dengan syarat sudah ada bahan atau unit yang akan dirombak.
Kebutuhannya antara lain roda lingkar kecil dengan perkiraan harga Rp 1-3 jutaan. Kemudian ongkos potong plus las semua sector dengan perkiraan biaya Rp 100 ribu hingga Rp 2 jutaan. Kemudian ongkos finishing cat mulai Rp 100 ribu (cat semprot instan) hingga Rp 2 jutaan.
“Jadi ongkos membangun itu gambaran kasarnya minimal Rp 3 jutaan,” ujar Agung.
Agung kembali menegaskan bahawa rincian harga membangun motor mini ini hanya perkiraan kasar. Bukan harga fix seperti saat membeli di dealer atau toko spare part. Jadi sangat tergantung pembicaraan konsumen dan builder ke arah bentuk dan pemilihan parts seperti apa yang diinginkan.
“Pengerjaan bisa lama atau cepat juga tergantung antrian yang sudah masuk,” ujarnya.
Komunitas Motor Mini Jogja sendiri memiliki bengkel yang kesehariannya menerima order pembuatan motor mini yang berupa bengkel rumahan bernama Garasi Cilik di Jalan Hos Cokroaminoto Kota Yogya.
“Namun untuk tahun ini karena kurang beberapa bulan lagi, kami sudah close tidak menerima order. Biar selesai semua dulu order yang masuk, tahun depan baru terima order lagi,” ujar Agung.
Agung mengatakan bengkel Garasi Cilik sendiri rata rata dalam satu tahun membangun tujuh unit motor mini dari nol. Di sela membangun motor, bengkel itu juga melayani servis cek ringan dari anggota komunitas.
“Kami tak ada target harus membangun berapa motor mini tiap tahun. Mengalir saja, karena ini hanya hobby yang menghasilkan jadi tetap menjaga kualitas, bukan kuantitas,” ujarnya.