Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Mobil

Jejak General Motors di Indonesia, Masuk Lewat Chevrolet hingga Wuling

General Motors mengakuisisi banyak produsen otomotif di AS sampai membuat pabrik mobil pertama di Indonesia.

23 Februari 2023 | 14.04 WIB

Wuling Almaz Hybrid, 3 Januari 2023. TEMPO/Wawan Priyanto
Perbesar
Wuling Almaz Hybrid, 3 Januari 2023. TEMPO/Wawan Priyanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Mobil merek Chevrolet buatan General Motors (GM) pernah menduduki masa kejayaan. Seperti pada 2014, Chevrolet terjual 10.706 mobil.

Sayangnya, persaingan semakin ketat sehingga penjualan mobil merosot. Berikut ini kasi korporasi dan sejarah GM, yang disebut-sebut pernah mendirikan pabrik mobil pertama di Indonesia.

Sejarah Berdirinya General Motors

Dikutip dari Britannica, General Motors Company atau GM didirikan oleh William C. Durant pada 1908. GM menyatukan beberapa merek mobil, seperti Buick, Cadillac, Oakland (berganti Pontiac), Oldsmobile, Marquette, Ewing, Rapid, dan truk Reliance.

GM pun memperkenalkan sistem self starter elektrik pertama kali yang disematkan pada mobil Cadillac 1912.

Bermarkas di Detroit, AS, perusahaan berubah nama menjadi General Motors Corporation sejak 1916. Banyak perusahaan lain yang ingin bergabung dengan GM.

Sejak 1918, Chevrolet dan Delco Products bergabung. Diikuti Fisher Body Company dan Frigidaire pada 1919. Fisher Body Company dan Frigidaire terakhir menelurkan produk pada 1979.

Pada awal 1920-an, Durant dipaksa keluar dari perusahaan. Dia digantikan Alfred P. Sloan, Jr. yang didaulat sebagai Presiden Direktur GM (1923-1937) lalu menjadi Dewan Direksi (1937-1956).

Sloan merombak struktur organisasi GM dari kumpulan bisnis tanpa koordinasi menjadi lima divisi otomotif, di antaranya Buick, Cadillac, Chevrolet, Oldsmobile, dan Pontiac.

Ekspansi Global General Motors

General Motors tumbuh melampaui keberhasilan Ford Motor Company sebagai produsen mobil terkemuka di Amerika Serikat pada 1929.

GM bahkan menaungi Vauxhal di Inggris 1925, Adam Opel di Jerman 1929, dan Holden di Australia 1931. Bersamaan dengan peristiwa itu, anak perusahaan Yellow Truck & Coach Manufacturing Co. berdiri.

Sejak 1941, General Motors mampu memenuhi 44 persen kebutuhan mobil di Amerika Serikat. Berkembang seiring dengan perekonomian Negeri Paman Sam pada 1950 sampai 1960-an.

Akibat gempuran pabrikan mobil asal Jepang seperti Toyota dan Nissan, GM sempat rugi besar pada 1990-an. Puluhan ribu pekerja sampai di-PHK.

Pertengahan dekade 1990-an, GM memulihkan diri dan fokus menjalani bisnis di industri otomotif. Sejak awal 2000, General Motors menjadi pemilik tunggal Saab Automotive AB serta membeli saham Fiat, Fuji Heavy Industries (Subaru), Isuzu, dan Suzuki.

Kemudian pada 2004, produksi merel Oldsmobile dihentikan.

Sejarah General Motors di Indonesia

Kehadiran General Motors di Indonesia melalui mobil Chevrolet sejak 1920 di Tanjung Priok. Pada mulanya, pabrik GM hanya merakit beberapa komponen, kemudian menjadi mobil utuh.

Mulai 1938, permintaan mobil Chevrolet semakin membludak sehingga membuka cabang atau dealer mobil di kota-kota besar, salah satunya di Yogyakarta milik RP Soenario Gondokoesoemo.

Sejak penerbitan regulasi Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) pada 1969, Astra menyuntikkan dana ke bekas pabrik GM lalu berganti nama menjadi Gaja Motor (Gaya Motor). Produknya adalah truk Chevrolet dan Toyota.

Pada 1970, beberapa ATPM bermunculan, termasuk Garmak Motor yang memasarkamn mobil Chevrolet.

Selang beberapa dekade, General Motor kembali datang meramaikan pasar otomotif Indonesia, tepatnya pada 1993. Dengan menggandeng Garmak Motor, perusahaan berubah nama menjadi GM Indonesia.

Membangun pabrik di Bekasi, Jawa Barat, dengan produk unggulan Opel Blazer dan Chevrolet Blazer yang laku keras pada 1995.

Sayangnya, terhitung akhir Maret 2020, General Motors pamit undur diri dari Indonesia. Tapi produksi Chevrolet masih bertahan di bawah pengelolaan Wuling Motors Indonesia di kawasan Greenland International Industrial Centre (GIIC), Cikarang, Provinsi Jawa Barat.

Sekitar 2018, sempat gempar karena kemiripan mobil Chevrolet Captiva dengan SUV Wuling Almaz. Ternyata memag kedua mobil tersebut hasil kolaborasi SAIC Motor, GM, dan Liuzhou Wuling Motors (SGMW) dengan saham masing-masing 50,1 persen, 44 persen, dan 5,9 persen.

NIA HEPPY | MELYNDA DWI PUSPITA (CW)

Pilihan Editor:
General Motors Bangun Pabrik Mobil Listrik di Meksiko Investasi Rp 14 Triliun

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus