Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mobil listrik Glueh 1.0 diluncurkan sebagai sebuah karya inovasi mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Syah Kuala (USK), Banda Aceh.
Peluncuran mobil listrik dari Serambil Mekah tersebut dikomandani Rektor USK Samsul Rizal bersama General Manajer PT PLN UIW Aceh Abdul Mukhlis di Darussalam, Banda Aceh, pada Rabu, 10 Maret 2021.
Mobil Glueh 1.0 adalah produk lanjutan dari Tim Malem Diwa, yang sebelumnya melahirkan mobil listrik Malem Diwa.
Menurut Ketua Tim Malem Diwa, Muhammad Tajuddin, mobil listrik Glueh 1.0 dibuat oleh sepuluh mahasiswa Teknik Mesin di Lab Desain dan Manufaktur. Mereka dibimbing Wakil Dekan 1 Fakultas Teknik, Iskandar.
“Mobil ini berkonsep City Car,” kata Tajuddin.
Baca: Deretan Mobil Listrik Karya Mahasiswa Indonesia
Mobil listrik Glueh 1.0 berkapasitas untuk dua orang dengan bagasi 100 kg, kapasitas baterai 4200 Wh, daya motor 3500 watt, berat 500 Kg, velocity 50 Km/h.
Mobil bertransmisi otomatis ini dibuat dalam waktu kurang lebih 4 bulan.
Nama Glueh muncul dari Rektor USK Banda Aceh Samsul Rizal yang berasal dari Bahasa Daerah Aceh yang artinya 'Kancil.'
Dekan Fakultas Teknik USK Taufiq menjelaskan, pembuatan mobil listrik Glueh 1.0 menghabiskan biaya Rp 150 juta. Rinciannya, PLN memberikan dana hibah Rp 86 juta dan selebihnya ditanggung USK.
“USK memberi perhatian penuh untuk pengembangan kreativitas mahasiswa. USK siap memberikan pendampingan dan juga pembiayaan dalam pengembangan kreativitas seperti mobil listrik ini,” kata Rektor Samsul Rizal.
General Manajer PLN Aceh Abdul Mukhlis menyatakan mendukung inovasi mahasiswa USK tersebut sebagai kebanggaan Aceh, yang juga dikenal sebagai Serambil Mekah.
“Kami sangat mendukung program mobil listrik ini dan PLN Aceh siap untuk memenuhi ketersedian energi dan juga sarana prasarana pendukung untuk kehadiran mobil listrik di Aceh,” ucapnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini