Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mobil

Penelitian Daur Ulang Baterai UGM Raih Penghargaan dari Kemenhub

Universitas Gadjah Mada (UGM) telah melakukan penelitian terkait daur ulang baterai lithium bekas sejak 2013.

30 September 2023 | 10.13 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Baterai daur ulang litium kobalt oksida (LCO) untuk kendaraan listrik UGM. (Dok. UGM)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mendapat penghargaan dalam Hub Space X KAI Expo 2023 yang digelar Kementerian Perhubungan di Jakarta Jumat 29 September 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penghargaan itu diperoleh karena UGM dinilai berkontribusi terhadap pembangunan konektivitas dan transportasi di Indonesia, terutama dalam mewujudkan transportasi ramah lingkungan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“UGM dinilai telah menjadi pelopor dan contoh kampus yang ramah dengan lingkungan terutama dalam bidang transportasi,” kata Rektor UGM Ova Emilia dalam siaran pers kepada Tempo Jumat.

UGM dalam mewujudkan transportasi ramah lingkungan tak sekadar menerapkan pemakaian sepeda dan bus listrik di area kampus.

Namun, kata Ova, UGM juga telah membentuk komunitas penelitian atau research group yang kini telah berhasil mematenkan teknologi daur ulang untuk pengolahan limbah baterai Litium kendaraan listrik berbagai tipe.

Penelitian yang terkait dengan daur ulang baterai litium bekas telah dilakukan Fakultas Teknik sejak tahun 2013 silam. 

Penelitian lintas disiplin itu melibatkan tim peneliti di bidang teknik kimia, teknik mesin dan teknik elektro, yang menjadikannya sebagai Pusat Daur Ulang Baterai (Center of Battery Recycling) di UGM.

Penelitian itu telah berhasil memungut litium dari baterai jenis litium kobalt oksida (LCO) dalam bentuk senyawa litium karbonat dengan kemurnian di atas 95 persen. Sementara di tahun 2019, tim peneliti UGM itu juga berhasil melakukan pemungutan litium dari baterai bekas jenis litium besi fosfat (LFP).

Senyawa litium yang diperoleh berupa litium fosfat dengan kemurnian mencapai di atas 99
persen dan siap digunakan kembali sebagai bahan baku dalam pembuatan baterai jenis LFP.

UGM pun berhasil mematenkan proses dismantling atau membuka baterai untuk mengambil isi baterai secara aman dan kemudian berhasil memurnikan kembali lithium ini hingga mencapai tingkat kemurnian 99 persen. Dengan begitu artinya sudah bisa digunakan kembali untuk pembuatan baterai lithium yang baru.

“Penghargaan ini menjadi pemicu sekaligus penyemangat kepada seluruh sivitas untuk terus berkontribusi positif pada pembangunan transportasi di tanah air,” kata Ova.

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.

Wawan Priyanto

Wawan Priyanto

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus