Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Toyota berfikir ulang untuk meluncurkan hypercar yang legal untuk jalanan pertamanya menyusul kebakaran yang menghancurkan prototipenya.
Produksi hypercar Toyota versi legal dari mobil balap GR010 yang diluncurkan pada awal 2021 dibatalkan karena insiden di Fuji, Jepang, tersebut. Belum diumumkan asal api yang melumat hasil kerja penelitian dan pengembangan selama 3 tahun itu.
Seperti dirilis Autoblog pada Selasa, 10 Agustus 2021, hypercar Toyota versi legal untuk jalanan itu terinspirasi mobil yang digunakannya pada balap mobil ketahanan Le Mans 24 Hours.
Toyota GR010 versi balap menggunakan powertrain hibrida bensin-listrik dengan tenaga 938 tenaga kuda. Padahal, peraturan balapan membatasi total output 670 tenaga kuda.
Beberapa pihak khawatir insiden di Fuji akan mengakhiri keterlibatan Toyota di World Endurance Championship (WEC). Tetapi sumber Racer mengatakan bahwa Toyota memutuskan tidak perlu membangun sejumlah mobil jalanan untuk tujuan homologasi.
Meski begitu, Toyota diduga mempertimbangkan memasukkan versi jalanan hypercar GR010 ke WeatherTech SportsCar Championship 2023. Balapan dua seri tersebut ditetapkan tidak berbiaya sangat mahal seperti balapan serupa, sesuai keputusan Automobile Club de l'Ouest (ACO), Fédération Internationale de l'Automobile ( FIA), dan Asosiasi Olahraga Motor Internasional (IMSA).
Tak cuma Toyota, Dodge juga mempertimbangkan untuk mengambil keuntungan dari aturan baru tadi dengan menampilkan mobil balap hypercar Le Mans versi Peugeot.
Baca: Hypercar Baru Toyota GR Super Sport Muncul di Le Mans 24 Hours
JOBPIE | AUTOBLOG | RACER
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini