Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Seluruh jajaran Volvo akan menadi mobil listrik atau berpenggerak listrik pada 2030 atau sembilan tahun dari sekarang.
Secara bertahap, Volvo akan mengurangi produksi mobil berbahan bakar fosil (minyak).
"Saya sangat yakin, tidak akan ada pelanggan yang benar-benar mau untuk bertahan memakai mesin bensin," Kepala Eksekutif Volvo Hakan Samuelsson seperti dilansir Reuters pada Selasa, 2 Maret 2021).
Produsen mobil Swedia tersebut memiliki target jangka pendek mewujudkan 50 persen penjualan mobil listrik Volvo pada 2025. Kemudian menjado 100 persen lima tahun kemudian.
Baca juga: Beli Saham dari Cevian Capital, Geely Jadi Pemilik Terbesar Volvo
Volvo, kini dimiliki perusahaan Cina, Geely Holding Group, berencana merilis beberapa model mobil listrik dalam beberapa tahun ke depan. Namun, Volvo hanya akan menjual mobil-mobil listrik itu secara daring.
Sebagian besar pabrikan otomotif global memang membuat kendaraan listrik untuk mengikuti aturan emisi ketat di Eropa dan Cina, sekaligus mengantisipasi mahalnya pajak atau larangan mobil bermesin bensin atau diesel di sejumlah negara.
Bulan lalu, Ford Motor Co. dari AS juga mengatakan mobil baru mereka di Eropa akan sepenuhnya bertenaga listrik pada 2030, seperti Volvo. Sedangkan Jaguar menyatakan hanya akan menjual mobil listrik pada 2025 alias empat tahun lagi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini