Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - BYD Dolphin menjadi pilihan baru untuk mobil listrik terbaru di Indonesia. Mobil listrik asal Cina ini mengisi segmen hatchback dengan komposisi lima penumpang. Kami menjajal mobil listrik ini pada Selasa kemarin dengan penggunaan di dalam kota. Rute yang kami tempuh adalah Jakarta menuju Bogor dan BSD.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perjalanan dimulai dari Dealer BYD Arista di Tebet, Jakarta Selatan dan bertolak menuju Sentul, Kabupaten Bogor. Kemudian, dari Sentul, kami melanjutkan perjalanan sekaligus mengakhiri perjalanan di BYD Arista BSD, Tangerang Selatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam perjalan ini, kami menguji coba efisiensi daya dari BYD Dolphin. Sepanjang perjalanan yang kami tempuh, konsumsi daya yang kami dapatkan sebesar 15,3 kWh per 100 kilometer, dengan total perjalanan sepanjang 371 km dan kecepatan rata-rata 19 km per jam. 15,3 kWh jika dirupiahkan setara dengan Rp 37.500 (1 kWh = Rp 2.500).
Unit yang kami gunakan adalah BYD Dolphin tipe Premium Extended Range. Tipe ini dibekali baterai BYD Blade Battery berkapasitas 60,48 kWh yang mampu menempuh jarak maksimal 490 kilometer dalam sekali pengisian daya.
Dari Tebet, kapasitas baterai kami 99 persen dan setelah menempuh perjalanan ke Sentul, total baterai kami tercatat sebanyak 82 persen atau berkurang 17 persen. Kemudian, setelah tiba di BSD, sisa baterai kami 59 persen. Secara total, baterai berkurang 40 persen untuk menempuh perjalanan sekitar 371 kilometer.
Kami mengemudikan mobil listrik ini dengan berbagai mode berkendara, mulai dari Eco, Normal, dan juga Sport. Kemudian, rata-rata rute yang kami lalui adalah jalan bebas hambatan alias jalan tol dan juga jalan raya biasa.
Lalu lalu lintas sepanjang rute yang kami lewati juga lancar dan tidak menemui kemacetan yang parah. Jumlah penumpang dalam mobil ada tiga orang, termasuk pengemudinya.
Sebagai catatan, konsumsi daya ini akan berbeda-beda bergantung pada pengemudinya. Selain itu, angka konsumsi daya ini juga akan berbeda bergantung pada kondisi lalu lintas dan trek yang dilalui.
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto