Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Motor

UBL dan ITS Targetkan Selesaikan 50 Hak Paten Mobil Listrik

Nur Yulianto, Dosen ITS juga penggagas awal pembuatan mobil listrik ini mengatakan, desain mesin yang diciptakan ITS untuk mobil ini sudah dipatenkan.

21 Desember 2017 | 19.42 WIB

Rektor Universitas Budi Luhur Prof Didik Sulistyanto memberikan penjelasan soal kesiapan UBL dan ITS merancang mobil listrik menghadapi ajang reli Dakar 2019 di kantornya, Kamis 21 Desember 2017. TEMPO/Naufal Shafly
Perbesar
Rektor Universitas Budi Luhur Prof Didik Sulistyanto memberikan penjelasan soal kesiapan UBL dan ITS merancang mobil listrik menghadapi ajang reli Dakar 2019 di kantornya, Kamis 21 Desember 2017. TEMPO/Naufal Shafly

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kerjasama yang dilakukan tim Universitas Budi Luhur (UBL) dan tim Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) akan menghasilkan produk mobil listrik pertama Indonesia yang akan berlaga dalam kompetisi Reli Dakar 2019. Selain itu kerjasama tersebut juga diperuntukkan untuk kepentingan akademis.

Baca: Universitas Budi Luhur dan ITS Garap Mobil Listrik Reli Dakar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dalam konferensi pers yang berlokasi di Universitas Budi Luhur, Kamis, 21 Desember 2017, Rektor UBL, Prof Didik Sulistyanto, menjelaskan kerjasama ini akan menciptakan hak paten dan HAKI dari karya anak bangsa demi memajukan ilmu pengetahuan yang berbasis terapan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Melalui proyek kerjasama ini, akan terbuka peluang bagi seluruh dosen dan mahasiswa untuk melakukan penelitian yang terkait mobil listrik, dan pada akhirnya bias menghasilkan hak paten dan HAKI. Kami menargetkan 50 hak paten, mengingat banyak sekali part baru yang bias kita patenkan,” ujar Didik.

Sementara itu, Nur Yulianto, Dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember, sekaligus penggagas awal pembuatan mobil listrik ini mengatakan, desain mesin yang diciptakan ITS untuk mobil ini sudah dipatenkan.

Kasih Hanggoro, Ketua Pengurus Yayasan Budi Luhur Cakti menambahkan, “Dengan proyek kerjasama mobil listrik ini, diharapkan akan menjadi wadah untuk transfer knowledge dari kedua pihak baik UBL maupun ITS.” Ujar pria yang pernah dua kali mengikuti ajang Reli Dakar di tahun 2010 dan 2011.

Nantinya, Universitas Budi Luhur akan membuka mata kuliah mobil listrik agar mahasiswa bisa belajar untuk mengembangkan kendaraan jenis tersebut.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus