Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Aliansi Dosen ASN Kemdiktisaintek Seluruh Indonesia (Adaksi) Anggun Gunawan menyatakan berkas tuntutan terkait pembayaran tunjangan kinerja (tukin) dosen berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) telah diserahkan kepada pihak istana. Ia menyatakan berkas yang ditujukan untuk Presiden Prabowo Subianto tersebut hanya diterima oleh pegawai administrasi Istana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Tadi kami mengantarkan surat tuntutan ditujukan ke Presiden Prabowo Subianto, hanya diterima pegawai administrasi persuratan Sekretariat Negara (setneg),” ujar Anggun ketika dihubungi Tempo melalui aplikasi perpesanan pada Senin, 3 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Anggun, Adaksi tidak menerima tawaran dialog dari pihak penerima dan hanya diminta menyerahkan dokumen tuntutan. Sehingga, proses penyerahan tersebut juga tidak berlangsung lama. “Surat kami hanya diterima oleh staf biasa dan tidak ada tawaran dialog. Sebentar saja, enggak sampai lima belas menit,” ujarnya.
Adapun berkas tersebut berisi dua tuntutan yang juga dibawakan sebagai aspirasi ratusan dosen ASN yang hadir dalam aksi damai yang digelar pagi ini di area sekitar Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat. Tuntutan pertama, yakni mendesak pemerintah membayarkan tukin yang dilalaikan pencairannya sejak 2020.
Sementara itu, tuntutan yang kedua, pemerintah melakukan pembayaran tukin di tahun 2025 sesegera mungkin tanpa diskriminasi. Artinya, pembayaran diberikan kepada 80 ribu dosen ASN di Indonesia tanpa memandang penempatan. “Karena kami mengusung aspirasi tukin for all, atau tukin untuk semua. Jadi pembayarannya berkeadilan,” kata Anggun sebelumnya.
Anggun menyatakan tuntutan tersebut dikemas sebagai naskah akademik dengan tebal sekitar 200 halaman. Dokumen tersebut berisikan hasil kajian dari peraturan-peraturan seputar hak-hak ASN untuk menerima tukin yang pernah pemerintah terbitkan.
“Dua ratusan halaman, kami kaji semua peraturan, kami masukkan gitu kan ya. Jadi kami akan serahkan langsung ke Pak Presiden Prabowo Subianto, nanti ada semacam resumenya juga gitu,” kata Anggun.
Sebelumnya, Anggun mengatakan aliansi dosen ASN akan mengambil langkah lanjutan berupa mogok mengajar nasional jika pemerintah tidak juga mencairkan tukin setelah tuntutan hari ini. Namun, ia menjelaskan bahwa akan ada langkah konsolidasi nasional untuk menguatkan rencana alternatif tersebut, sembari menunggu keputusan pemerintah. "Kami akan konsolidasi nasional dulu untuk kebulatan tekad untuk mogok ngajar. Sambil menunggu isi peraturan presiden (Perpres) dan peraturan menteri (Permen) ini dari kementerian," ujarnya.