Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Alasan Laksamana Maeda Mendukung Kemerdekaan Indonesia

Sejarah kemerdekaan Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peran seorang perwira tinggi Angkatan Laut asal Jepang yang bernama Laksamana Maeda

17 Agustus 2021 | 08.15 WIB

Laksamana Maeda. wikipedia.org
material-symbols:fullscreenPerbesar
Laksamana Maeda. wikipedia.org

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Sejarah kemerdekaan Negara Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peran seorang perwira tinggi Angkatan Laut asal Jepang yang bernama Laksamana Maeda atau Tadashi Maeda. Selain mendukung kemerdekaan Indonesia, ia bahkan meminjamkan rumahnya untuk dijadikan tempat perumusan naskah proklamasi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Lantas, apa yang mendorong Maeda mendukung kemerdekaan Indonesia?

 

Dikutip dari laman resmi Universitas Negeri Yogyalarta, Maeda pernah mendesak pimpinan Angkatan Laut Jepang yang bernama Laksamana Shibata agar membiarkan Indonesia Merdeka. Pasalnya pada 14 Agustus 1945, Jepang sudah menyerah tanpa syarat kepada sekutu.

 

Menurut Maeda, Jepang akan mengalami kekalahan secara beruntun dalam perang setelah mereka takluk di pertempuran Saigon dan tempat lainnya. Maka dari itu wajib hukumnya bagi Jepang memberikan kemerdekaan seutuhnya kepada rakyat Indonesia.

 

Laksamana Muda Maeda juga memiliki peran penting dalam peristiwa pengasingan Soekarno-Hatta di Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945. Saat itu Achmad Subardjo memberitahukan kepada Maeda bahwa Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) tak bisa melakukan rapat di kawasan Pejambon (Jakarta Pusat) karena Soekarno dan Hatta telah dibawa oleh para pemuda ke luar kota.

 

Mendengar hal itu, Maeda pun segera menyuruh perwira-perwira Angakatan Laut Jepang untuk mencari keberadaan Sukarno dan Hatta. Tak berselang lama, Achmad Subardjo mengetahui keberadaan Soekarno dan Hatta yang dibawa oleh para pemuda ke Rengasdengklok.

 

Setelah bernegosiasi dengan para pemuda dan menjelaskan bahwa Maeda akan membantu persiapan dan pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan, Achmad Subardjo akhirnya bisa membawa kembali Soekarno dan Hatta ke Jakarta.

 

Kemudian pada malam harinya, Laksamana Maeda meminjamkan rumahnya yang terletak di Jalan Imam Bonjol sebagai tempat penyusunan teks proklamasi. Keesokan harinya, tepat pukul 10.00 WIB, teks Proklamasi yang telah disusun dibacakan oleh Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta.

 

PRIMANDA ANDI AKBAR

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus