Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Angin Kencang Melanda Surabaya dan Sidoarjo, Pohon Bertumbangan

Angin berembus kencang saat mendung gelap mulai menumpahkan hujan. Puluhan tiang kabel listrik di Krian, Sidoarjo roboh.

5 Januari 2020 | 19.30 WIB

Ilustrasi angin kencang. time.com
Perbesar
Ilustrasi angin kencang. time.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta-Angin kencang yang menyertai turunnya hujan menyebabkan pohon dan tiang listrik bertumbangan di wilayah Surabaya dan Sidoarjo, Ahad sore, 5 Januari 2020. Angin berembus kencang saat mendung gelap mulai menumpahkan hujan.

Di Surabaya, pepohonan tumbang di banyak tempat, antara lain Jalan Margorejo, Jalan Ahmad Yani, Jalan Gunung Anyar, Jalan Nginden, Jalan Lakarsantri, ruas tol Waru-Tanjung Perak dan Jalan Insiyur Soekarno. Menurut informasi Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau Kota Surabaya, tercatat ada 13 titik lokasi pohon tumbang.

Ratna, salah seorang warga Jalan Margorejo, mengatakan salah satu pohon tumbang terjadi di dekat Maspion Square atau bekas hypermarket Giant Margorejo. Tumbangnya pohon tersebut sempat menghambat arus lalu lintas dari arah utara ke selatan atau menuju Sidoarjo.

“Saat angin bertiup kencang, pohon itu tumbang. Namun sudah dipinggirkan oleh petugas untuk memperlancar arus kendaraan,” kata Ratna ketika dihubungi.

Adapun di Sidoarjo, angin kencang menerjang Kecamatan Krian, Waru, Taman, Gedangan, Buduran dan Kota. Di Desa Barengkrajan, Krian, puluhan tiang kabel listrik bertegangan tinggi roboh. Akibatnya, listrik padam dan hingga petang belum menyala.

Dari foto-foto yang beredar di media sosial, terlihat beberapa tiang listrik menimpa warung makanan dan sepeda motor. Belum ada laporan timbulnya korban jiwa atas terjadinya angin ribut di Surabaya dan Sidoarjo itu.

Sehari sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Juanda Sidoarjo telah mengingatkan potensi ancaman cuaca ekstrem ini. Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Juanda Teguh Tri Susanto mengatakan adanya pola tekanan rendah di Samudera Hindia selatan wilayah Nusa Tenggara menyebabkan terbentuknya pola pertemuan angin atau konvergensi di sepanjang wilayah Jawa Timur.

"Dari analisa MJO mulai menguat yang mengindikasikan pasokan uap air meningkat, Selain itu saat ini wilayah Jawa Timur juga sudah mendekati puncak musim hujan," ujarnya kepada Antara, Sabtu, 4 Januari 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus