Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Arkeolog Sesalkan Kebakaran Museum Nasional, Kaitkan dengan Museum Bahari

Kebakaran Museum Nasional Indonesia pada 16 September 2023 menyisakan banyak cerita.

26 September 2023 | 08.56 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Polisi memperketat pengamanan di Museum Nasional pada Selasa, 19 September 2023. TEMPO/Savero Aristia Wienanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran Museum Nasional Indonesia pada 16 September 2023 menyisakan banyak cerita. Perhimpunan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI) yang memiliki hubungan dengan museum, membahas musibah ini dengan menyelenggarakan diskusi publik bertema ‘Museum Itu Penting’ di Cemara 6 Galeri-Toeti Heraty Museum, Jakarta, Senin, 25 September 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dyah Chitraria Liestyati, Ketua Perhimpunan Ahli Arkeologi Indonesia Komisariat Daerah Jabodetabek menghubungkan peristiwa kebakaran MNI dengan kebakaran Museum Bahari pada 5 tahun sebelumnya. Menurut Dyah, ada beberapa kesamaan pada kedua kebakaran itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Diduga penyebabnya sama karena korsleting listrik,” katanya. Urusan listrik inipun jika diperdalam juga memiliki kesamaan, yaitu  sedang dalam proses renovasi atau pasca renovasi. 

Kesamaan lainnya adalah tanggal yang kebetulan jatuh pada angka 16 namun dengan perbedaan pada bulan. Kebakaran Museum Bahari terjadi pada 16 Januari 2018, sedangkan MNI pada 16 September 2023. 

Ia menjelaskan pasca-kebakaran di Museum Bahari, pemerintah daerah membahas antisipasi serta mitigasi kebakaran di seluruh museum dan cagar budaya yang ada di Jakarta. “Termasuk persoalan instalasi listrik,” kata dia.

IAAI sebenarnya juga sudah prihatin dengan musibah yang menimpa Museum Bahari saat itu, sehingga mengadakan seminar Belajar dari Bangunan Cagar Budaya dan Rumah Adat di MNI. Tapi, yang terjadi musibah  kebakaran tahun 2023 terjadi di tempat terselenggaranya acara. 

Kenyataan ini memperlihatkan betapa peran peraturan keamanan sering tidak ditegakkan secara konsisten, bahkan terkesan diabaikan di Indonesia. “Termasuk dalam hal ini, minimnya fungsi pengawasan bangunan termasuk yang sedang direnovasi,” kata dia.

Dyah berharap melalui diskusi publik dapat memberikan satu pemahaman yang mendorong pemerintah, dalam hal ini Kemendikbudristek, untuk berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan agar segera menyusun pedoman mitigasi bencana.

Pada acara ini hadir Chandrian Attahiyyat, arkeolog yang jadi moderator acara. Sedangkan pembicara lain Fitra Arda dari Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, dan Gatot Ghautama dan Junus Satrio Armodjo yang merupakan arkeolog senior dan anggota dewan pengawas IAAI pusat.

Museum gajah

Museum Nasionali disebut juga 'Gedung Gajah' atau 'Museum Gajah' karena di halaman depannya terdapat patung gajah perunggu hadiah dari Thailand. Raja Chulalongkorn (Rama V) pernah berkunjung ke museum pada 1871.

Kadang kala disebut juga 'Gedung Arca' karena di dalam gedung memang banyak tersimpan berbagai jenis dan bentuk arca yang berasal dari berbagai periode. Secara keseluruhan Museum Nasional menyimpan 190.000-an benda sejarah yang terdiri dari 7 jenis koleksi. Mereka adalah Prasejarah, Arkeologi masa Klasik atau Hindu–Budha, Numismatik dan Heraldik, Keramik, Etnografi, Geografi, dan Sejarah.

Kompleks museum berdiri di atas tanah seluas 26.500 meter persegi. Di dalamnya juga memiliki kantor, ruang konferensi, laboratorium, ruang pameran temporer, area komersil, dan perpustakaan. Museum Nasional telah dilengkapi pula dengan gedung penyimpanan atau storage untuk menyimpan benda-benda budaya.

Per 22 Maret 2021, berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 117/KMK.05/2021, Museum Nasional ditetapkan sebagai instansi pemerintah pusat dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU) di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus