Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Museum Nasional Indonesia atau MNI di Jakarta Pusat akhirnya dibuka kembali untuk kunjungan umum mulai Selasa, 15 Oktober 2024. Museum Gajah ini, sebutan lain MNI, ditutup setahun silam lantaran mengalami kebakaran pada 16 September 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Museum itu bukan hanya sekadar tempat penyimpanan yang selama ini seadanya. Justru itu, koleksi yang jadi fokus utama kami untuk kita tata secara baik,” kata Penanggung Jawab Unit MNI, Ni Luh Putu Chandra Dewi saat jumpa pers pada Jumat, 11 Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kronologi kebakaran Museum Nasional Indonesia
Museum Nasional Indonesia ditutup setelah kebakaran pada 16 September tahun lalu. Kala itu, kebakaran menghanguskan enam ruangan bagian belakang Gedung A. Kebakaran ini bermula ketika terdengar suara ledakan oleh petugas keamanan pada pukul 19.58 WIB.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji yang menyampaikan kronologi kebakaran mengatakan saat itu sekuriti tersebut tengah melaksanakan apel. Kemudian terdengar ledakan keras dari arah bedeng proyek yang sedang mengerjakan renovasi di museum tersebut.
“Setelah ledakan itu, petugas keamanan mendengar alarm gedung berbunyi dan ketika di cross check, api sudah membesar,” kata Isnawa dalam keterangan tertulisnya pada Ahad, 17 September 2023.
Petugas pemadam kebakaran Jakarta Pusat menerima kabar kebakaran ini dari security Museum Nasional pukul 20.00 WIB. Objek kebakaran milik pemerintah RI tersebut berlokasi di Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 12, Gambir, Jakarta Pusat.
Dari informasi sekuriti, tutur Isnawa, jenis bangunan yang dilahap si jago merah adalah semi permanen, berlokasi di dalam gedung baru. Dia melanjutkan penyebab kebakaran di gedung seluas 400 meter persegi itu diduga karena korsleting listrik.
“Korsleting listrik di belakang luar pameran museum diduga dari area bedeng tukang yang sedang melaksanakan perbaikan gedung Blok C,” jelas Isnawa.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim memberikan pernyataan pers dari lokasi kebakaran bahwa tidak ada korban jiwa. Prioritas utama disampaikannya pada Ahad dinihari itu adalah mengidentifikasi dan memperbaiki ruangan museum yang terdampak serta memastikan keamanan benda sejarah.
Sementara itu, Pengelola MNI mengklaim berhasil mencegah kebakaran berdampak kepada koleksi benda bersejarah. Pelaksana Tugas Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya Ahmad Mahendra mengatakan kebakaran di bagian belakang Gedung A dinyatakan tidak sampai menyebar luas.
“Ruangan-ruangan lain di Gedung A, Gedung B, dan Gedung C beserta isinya dipastikan aman,” kata Ahmad Mahendra lewat keterangan tertulis Ahad pagi, 17 September 2023.
Termasuk koleksi yang dipastikan aman dari kebakaran itu, disebutkan Ahmad, adalah ribuan benda bersejarah hasil repatriasi dari Belanda. Benda-benda itu tiba pada akhir 2019 dengan nilai asuransi senilai 1,1 juta Euro atau setara Rp 17 miliar. “Tidak terdampak karena disimpan di lokasi yang jauh dari pusat kebakaran.”
Profil Museum Nasional
Dikutip dari situs web Museum Nasional, museum Nasional disebut juga ‘Gedung Gajah’ atau ‘Museum Gajah’ karena di halaman depannya terdapat sebuah patung gajah perunggu hadiah dari Thailand. Raja Chulalongkorn (Rama V) pernah berkunjung ke museum pada 1871.
Terkadang disebut juga ‘Gedung Arca’ karena di dalam gedung memang banyak tersimpan berbagai jenis dan bentuk arca yang berasal dari berbagai periode. Secara keseluruhan Museum Nasional menyimpan 190.000-an benda sejarah yang terdiri dari 7 jenis koleksi. Mulai dari benda Prasejarah, Arkeologi masa Klasik atau Hindu–Budha, Numismatik dan Heraldik, Keramik, Etnografi, Geografi, dan Sejarah.
Kompleks museum ini berdiri di atas tanah seluas 26.500 meter persegi. Di dalamnya juga memiliki kantor, ruang konferensi, laboratorium, ruang pameran temporer, area komersial, dan perpustakaan. Museum Nasional juga telah dilengkapi pula dengan gedung penyimpanan atau storage untuk menyimpan benda-benda budaya.
Setahun setelah menjalani renovasi usai kebakaran, perbaikan MNI dinyatakan rampung seiring pengumuman pada 17 September 2024 ihwal pembukaan kembali untuk umum. Ahmad Mahendra mengatakan pembukaan kembali dijanjikan tak hanya memperbaiki fisik bangunan dan menyelamatkan koleksi.
“Revitalisasi ini bukan sekadar perbaikan infrastruktur, tetapi transformasi yang mendalam, baik secara fisik maupun konseptual, yang menghadirkan museum sebagai ruang interaktif sehingga dapat relevan dengan kebutuhan publik modern,” ujar Ahmad Mahendra, di Jakarta, Selasa 17 September 2024.
HENDRIK KHOIRUL MUHID | LANI DIANA WIJAYA | ZACHARIAS WURAGIL | MARIA FRANSISCA LAHUR