Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggelar rapat kerja nasional Rakernas PDIP ke-5 yang dilaksanakan di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta Utara pada 24-26 Mei 2024. Rapat yang dibuka Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu mengusung tema besar “Satyameva Jayate: Kebenaran Pasti Menang" dan subtema "Kekuatan Persatuan Rakyat dalam Kebenaran".
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada perayaan Hari Ulang Tahun atau HUT PDIP ke-51 pada Rabu, 10 Januari 2024 lalu di Sekolah Kader PDIP Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, PDIP pun menggunakan tema serupa. Kala itu, tema “Satyameva Jayate, Kebenaran Pasti Menang” tersebut dimaksudkan untuk menjadi momentum memperkuat kedekatan partai dengan rakyat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ungkapan “Satyameva Jayate" ternyata cukup sakral dan memiliki sejarah. Falsafah ini ternyata berasal bahasa sansekerta, Satyameva Jayate, dari pernyataan para Maharsi atau orang bijak dalam Mundaka Upanishad, kitab suci Hindu, naskah India kuno. Bila diartikan, kutipan ini mengandung makna mendalam: "Hanya Kebenaran yang Jaya".
Disadur dari Galungan Naramangsa (2009), falsafah “Satyameva Jayate" juga memberikan kiasan yang mendalam pada kehidupan umat Hindu. Kini, penggunaannya meluas di kalangan akademisi hingga ranah politik. Selain digunakan sebagai semboyan, ungkapan tersebut juga dipakai untuk mengungkapkan sindiran.
Meski digunakan PDIP, “Satyameva Jayate" sebenarnya juga merupakan semboyan nasional India. Falsafah ini dipakai setelah negara itu merdeka dan ditulis dalam bentuk aksara di pangkal lambang nasional. Lambang dan kata "Satyameva Jayate" tersebut dicantumkan pada salah satu sisi dari seluruh mata uang India, Rupee, dan dokumen nasional negara tersebut.
Berikut mantra asal falsafah “Satyameva Jayate" yang dijadikan sebagai semboyan nasional India dan belakangan digunakan PDIP sebagai tema Rakernas PDIP ke-5 dan HUT PDIP ke-51, dari kitab kuno Hindu, Mundaka Upanishad:
Satyameva jayate nnta
Satyena panth vitato devayna
Yenkramantyayo hyptakm
Yatra tat satyasya parama nidhnam
Artinya:
Hanya kebenaran yang berjaya; bukan kepalsuan.
Melalui jalan kebenaran Ilahi
Orang bijak yang benar-benar keinginannya terpenuhi
Yang bisa mencapai harta tertinggi dimana kebenaran berada.