Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Gereja Katolik sedunia, Paus Fransiskus, direncanakan mengunjungi Indonesia pada September mendatang. Beberapa agenda dan kota yang akan dikunjunginya mulai diinformasikan ke publik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kementerian Luar Negeri RI (Kemenlu) menyatakan kunjungan Paus ke Indonesia memiliki arti penting, tidak hanya bagi umat Katolik, tetapi juga bagi seluruh umat beragama di Indonesia. "Kunjungan ini diharapkan akan memperkuat pesan toleransi, persatuan dan perdamaian dunia," tulis laman Kemenlu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Paus Fransiskus dikabarkan telah merencanakan kunjungan ke Indonesia sejak 2020, namun adanya pandemi Covid-19 menyebabkan rencana itu tertunda. Adapun undangan Presiden RI kepada Paus Fransiskus telah disampaikan melalui Duta Besar Takhta Suci Vatikan di Jakarta pada 25 Maret 2024.
Berikut ini beberapa rencana kegiatan Paus Fransiskus di Indonesia:
1. Mengunjungi Masji Istiqlal
Paus Fransiskus disebut akan mengunjungi Indonesia dan Masjid Istiqlal pada awal September 2024. Hal ini disampaikan oleh Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar. "Insya Allah tanggal 3 sampai 6 Paus akan datang ke Indonesia. Pada tanggal 5 ke Istiqlal," kata Nasaruddin usai salat Idul Adha 1445 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Senin, 17 Juni 2024.
2. Mengunjungi Gereja Katedral
Sebelum menyambangi Istiqlal, pemimpin Gereja Katolik Tomat tersebut disebut akan lebih dahulu mengunjungi Gereja Katedral pada 4 September 2024. Keesokan harinya baru melakukan pertemuan di Istiqlal.
3. Mengunjungi NTT
Ketua Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI), Ismail Cawidu, mengatakan tujuan Paus datang ke Indonesia juga untuk menghadiri pertemuan dengan pemuka agama di Indonesia." Jadi itu pertemuan dengan seluruh pemimpin agama di Indonesia. Jadi istilahnya religious meeting lah," ujarnya.
Pertemuan tersebut juga akan dihadiri pemuka agama lain, baik Budha, Hindu maupun Konghuchu dengan total mencapai 150 pemuka agama. Ismail juga mengungkap bahwa selain mengunjungi Istiqlal, Paus Fransiskus juga akan mengunjungi NTT.
Ia melanjutkan bahwa kedatangan pemimpin umat Khatolik tersebut adalah salah satu tujuan kunjungannya di Asia. "Nanti dia akan berkunjung ke Papua Nugini, NTT (Nusa Tenggara Timur), Singapura. Tapi 2024 ini ke Indonesia dulu," kata Ismail dihubungi Tempo melalui saluran telepon.
Selain Indonesia, dilansir dari laman resmi Keuskupan Agung Jakarta, kota-kota besar di kawasan Asia Pasifik yang turut disambangi Paus Fransiskus antara lain Port Moresby (Papua Nugini) Vanimo pada 6-9 September 2024, Dili (Timor Leste) pada 9-11 September 2024, dan Singapura pada 11-13 September 2024.
Selain kota-kota yang telah dikonfirmasi, agenda dan program lengkap selama kunjungan apostolik Paus di Indonesia masih dalam tahap persiapan dan menunggu persetujuan dari tim Vatikan. Karena itu publik belum mendapat informasi yang lebih detail.
Informasi mengenai agenda Paus akan disampaikan tepat pada waktunya melalui saluran komunikasi resmi dari Sekretariat Vatikan dan Perwakilan Pemerintah Indonesia, yakni Kementerian Luar Negeri.
Informasi tersebut juga akan didukung oleh saluran komunikasi Panitia Kunjungan Bapa Suci Fransiskus, yang dibentuk berdasarkan Keputusan Presidium Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).
MICHELLE GABRIELA | DESTY LUTHFIANI | TIARA JUWITA