Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Cerita Korban Lion Air JT 610: Pupus Menimang Cucu Kedua

Salah satu korban Lion Air JT 610 berjanji akan pulang ke rumahnya untuk menggendong cucu kedua.

30 Oktober 2018 | 12.47 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Istri korban kecelakaan pesawat Lion Air JT610 Imas Heniyati menunjukkan foto suaminya, Bambang Rozali Usman (kiri), di Desa Pasuruan Lor, Jati, Kudus, Jawa Tengah, Senin, 29 Oktober 2018. Bambang Rozali Usman merupakan Kepala Subbagian Kantor Wilayah DJPB Bangka Belitung yang menjadi korban kecelakaan pesawat Lion Air JT610 di perairan Karawang, Jawa Barat. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Tasikmalaya - Sebelum terbang ke tempat kerjanya menggunakan Lion Air JT 610 pada Senin, 29 Oktober 2018, Ahmad Endang Rochana berjanji kepada anaknya, Vita Tiana, bahwa ia akan pulang ke Tasikmalaya pada 18 November. "Usia kandungan saya sudah sembilan bulan, bapak ingin melihat cucu keduanya," kata Vita, Selasa, 30 November 2018, mengenang pertemuan terakhir dengan bapaknya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ahmad Endang merupakan Kepala Sub Bagian Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) wilayah Pangkalpinang. Vita menuturkan sang bapak biasa pulang ke rumah mereka di Talangsari, Cibeureum, Tasikmalaya setiap dua pekan sekali.

Perempuan 30 tahun ini mengatakan setiap pulang ke Tasikmalaya bapaknya memang selalu menggunakan pesawat Lion Air. "Setiap berada di rumah selalu bermain bersama cucu pertama," kata Vita.

Ahad malam, 28 Oktober 2018 itu, Vita tidak memiliki firasat apa pun ketika melepas bapaknya naik travel ke Jakarta. Pria 50 tahun ini hanya berjanji akan pulang untuk melihat cucu keduanya.

Menurut Vita, keluarga di Tasikmalaya baru menerima kabar pesawat Lion Air JT 610 pada siang hari lewat tayangan televisi. Ia tidak menyangka jika sang bapak ikut menjadi korban. "Biasanya ngabarin ke mama saat tiba, tapi sampai saat itu tidak ngabarin. Ditelepon pun enggak aktif," kata Vita. "Kami baru tahu darie televisi."

Pesawat rute Jakarta-Pangkalpinang yang mengangkut 181 penumpang ini menghilang dari radar 13 menit setelah lepas landas pada pukul 06.20 WIB. Sejatinya, Lion Air JT 610 tiba di Pangkalpinang pukul 07.10 WIB. Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) masih mencari lokasi Lion Air JT 610.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus