Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Chef Tunanetra Ini Buka Kelas Memasak Terakses

Chef tunanetra ini berharap dapat membentuk komunitas dari kelas memasak yang dia buat. Sebab, difabel Netra termasuk kelompok terisolasi.

5 Mei 2021 | 08.36 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang chef tunanetra asal Nevada, Amerika Serikat, Regina Mitchell, 60 tahun, mulai membuka kelas memasak terakses dan berbagi tips memasak aman di dapur bagi difabel Netra.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia tergerak untuk membuat kelas masak bagi penyandang disabilitas Netra karena memasak merupakan salah satu kemampuan dasar bertahan hidup. Setiap orang sebaiknya memiliki keterampilan memasak, tak terkecuali penyandang disabilitas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya mendorong Anda untuk merasakan perbedaan antara tepung jagung, tepung biasa, dan gula halus atau gula tepung," kata Regina Mitchell seperti dikutip dari LA Times, Sabtu 17 April 2021. Sebagai difabel Netra, Regina Mitchell menekankan belajar memasak dengan mengutamakan keselamatan dan eksplorasi dapur melalui sentuhan dan penciuman.

Instruksi diberikan secara verbal. Peserta dapat mencoba memotong, mengupas, dan merebus bahan makanan dalam durasi waktu yang lebih panjang. Saat mengidentifikasi bahan makanan, Mitchell akan meminta murid-muridnya yang berjumlah sekitar 20 orang untuk meraba secara seksama permukaan bahan makanan guna mengenal teksturnya.

Dia juga meminta para peserta bersentuhan langsung dengan aroma bahan makanan yang hendak diolah. Caranya, dengan menggosok-gosokkan ujung jari atau kulit pada permukaan bahan makanan.

Kelas memasak Mitchell diadakan setiap Rabu pertama dan kedua setiap bulan dari dapurnya di Las Vegas Valley. Kelas memasak ini diadakan secara daring melalui platform komunikasi Zoom setiap pukul 16.30 waktu setempat.

Regina Mitchell mengutamakan memasak untuk kesenangan dan berbagi keterampilan bagi orang dengan gangguan penglihatan agar mereka merasa nyaman di dapur. "Orang bilang kalau kamu punya lemon, kamu buat limun. Saya mengubah lemon menjadi limoncello atau pavlova lemon," kata Mitchell yang mengalami kebutaan saat dewasa.

Dia mengajar memasak melalui organisasi Blindconnect yang berbasis di Nevada dan program berbasis keterampilan hidup, Angela's House. Perjalanan Mitchell mengajar tumbuh karena kebutuhan. Perempuan yang belajar mencintai makanan dan memasak dari ibu dan neneknya ini harus memasak setiap hari untuk keluarga besarnya yang tinggal bersama.

Kegiatan ini wajib dia lakukan setiap hari setelah saudara kandung yang biasa diandalkan untuk memasak meninggal. Memasak pula yang mengantarkan Regina Mitchell untuk mengambil pendidikan khusus tata boga di Akademi Kuliner Seattle. Setelah lulus, Ia bekerja sebagai chef profesional dan pernah magang singkat bersama juru masak dari restoran berpredikat Michelin, Emeril Lagasse dan Julia Child.

Regina Mitchel terdiagnosa panuveitis bilateral, suatu kondisi yang mempengaruhi lapisan tengah mata dan merampas penglihatan saat berumur 50 tahun. Dokter tidak mengizinkan Mitchell untuk kembali bekerja. "Saya kehilangan kemampuan melihat sekaligus pekerjaan, namun saya terus berpikir bagaimana cara melanjutkan hidup dan tetap berguna," katanya.

Selain ingin berbagi keterampilan memasak kepada sesama difabel Netra, Mitchell berharap kelas memasak online yang diadakannya dapat membentuk komunitas yang lebih beragam. "Ini adalah tempat untuk menyapa," katanya. "Sebab kami sudah terisolasi sebagai individu tunanetra."

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus