Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Dasa Darma Pramuka: Pengertian, Sejarah, Makna, Fungsi, dan Penerapannya

Dasa Darma Pramuka adalah 10 ketentuan moral yang harus dimiliki dan diterapkan oleh anggota pramuka dalam kehidupan sehari-hari

12 Desember 2024 | 19.59 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Di dalam organisasi Praja Muda Karana (Pramuka), dikenal dengan istilah Dasa Darma. Secara harfiah, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata dasa berarti sepuluh, sedangkan darma mempunyai makna sebagai kewajiban, tugas hidup, atau kebajikan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sesuai dengan namanya, Dasa Darma Pramuka terdiri dari 10 poin pedoman hidup bagi anggota organisasi kepanduan tersebut. Lantas, apa makna dari 10 Dasa Darma Pramuka? 

Pengertian Dasa Darma Pramuka

Melansir repo.uinsatu.ac.id, Dasa Darma Pramuka adalah sepuluh ketentuan moral yang harus dimiliki dan diterapkan oleh anggota pramuka dalam kehidupan sehari-hari. Dasa Darma Pramuka juga didefinisikan sebagai ketentuan pengamatan dari Trisatya yang dilengkapi dengan nilai-nilai luhur bermanfaat dalam tata kehidupan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kemudian, mengacu pada journal.ummat.ac.id, Dasa Darma Pramuka merupakan standar dan prinsip untuk memberikan penilaian terhadap suatu ketentuan moral dalam membentuk kepribadian anggotanya. Selain itu, Dasa Darma Pramuka juga diartikan sebagai sepuluh tuntunan tingkah laku untuk mengamalkan janji-janji atau ikrar-ikrar yang terkandung di dalam Trisatya. 

Senada dengan hal itu, menurut laman repository.iainpalu.ac.id, Dasa Darma Pramuka adalah alat pendidikan mandiri yang progresif untuk membina dan mengembangkan akhlak mulia. Selain itu, Dasa Darma Pramuka juga merupakan upaya untuk memberikan pengalaman praktis yang mendorong anggotanya dalam menemukan, menghayati, dan mematuhi sistem nilai di dalam masyarakat. 

Isi Dasa Darma Pramuka

Mengutip eprints.iain-surakarta.ac.id, berikut 10 butir Dasa Darma Pramuka:

-   Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

-   Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.

-   Patriot yang sopan dan kesatria.

-   Patuh dan suka bermusyawarah.

-   Rela menolong dan tabah.

-   Rajin, terampil, dan gembira.

-   Hemat, cermat, dan bersahaja.

-   Disiplin, berani, dan setia.

-   Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.

-   Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan. 

Sejarah Dasa Darma Pramuka

Melansir laman pramukadiy.or.id, Dasa Darma Pramuka telah mengalami perubahan selama lima kali sejak pertama kali dibuat pada 1961 melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka. Berikut proses panjang penyusunannya: 

Dasa Darma I (1961-1966)

Rumusan pertama disusun oleh Panitia V Pembentukan Gerakan Pramuka yang berisi:

-   Pramuka dapat dipercaya.

-   Pramuka setia.

-   Pramuka sopan dan berperilaku baik.

-   Pramuka sahabat bagi sesama manusia dan saudara bagi setiap anggota pramuka.

-   Pramuka penyayang sesama makhluk.

-   Pramuka siap menolong dan berbakti kepada sesama.

-   Pramuka taat pada perintah tanpa ragu-ragu.

-   Pramuka sabar dan ceria dalam menghadapi segala kesulitan.

-   Pramuka hemat dan cermat dalam penggunaan, waktu, tenaga, dan harta benda.

-   Pramuka suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan. 

Dasa Darma II (1966-1974)

Dasa Darma Pramuka II disusun saat Musyawarah Kerja Andalan Pusat dan Daerah (Muker Anpuda) yang kini dikenal sebagai Musyawarah Nasional (Munas). Berikut isinya:

-   Kami Pramuka Indonesia, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

-   Kami Pramuka Indonesia, berjiwa Pancasila dan patriot Indonesia yang setia.

-   Kami Pramuka Indonesia, giat melaksanakan amanat penderitaan rakyat.

-   Kami Pramuka Indonesia, ikhlas berkorban untuk keadilan dan kemuliaan Indonesia.

-   Kami Pramuka Indonesia, bergotong royong membangun masyarakat Pancasila.

-   Kami Pramuka Indonesia, dapat dipercaya dan berbudi luhur.

-   Kami Pramuka Indonesia, hemat, cermat, dan bersahaja.

-   Kami Pramuka Indonesia, pantang putus asa dalam menanggulangi kesukaran.

-   Kami Pramuka Indonesia, berjuang dengan rasa tanggung jawab dan gembira untuk dapat berguna.

-   Kami Pramuka Indonesia, berwatak ksatria dan bertindak dengan disiplin. 

Dasa Darma III (1974-1978)

Perubahan Dasa Darma ketiga kembali dibahas dalam Munas Bukittingi, Sumatra Barat pada 1974. Perubahan tersebut didasarkan pada rekomendasi yang diamanatkan dalam MMP 1970 dan Munas pada 1974. Berikut isinya:

-   Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

-   Kasih sayang sesama manusia dan cinta alam.

-   Patriot yang sopan dan berwibawa.

-   Suka bermusyawarah dan patuh.

-   Rela menolong dan tabah.

-   Rajin, riang, dan terampil.

-   Hemat, cermat, dan bersahaja.

-   Disiplin, setia, dan berani.

-   Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.

-   Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan. 

Dasa Darma IV (1978-2009)

Kemudian, Dasa Darma Pramuka kembali mengalami perumusan ulang usai diterbitkannya memorandum dalam Munas Gerakan Pramuka di Manado, Sulawesi Utara pada 1974. Hasilnya diresmikan dalam Surat Keputusan (SK) Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 036/KN/79. Berikut isinya:

-   Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

-   Kasih sayang sesama manusia dan cinta alam.

-   Patriot yang sopan dan berwibawa.

-   Suka bermusyawarah dan patuh.

-   Rela menolong dan tabah.

-   Rajin, riang, dan terampil.

-   Hemat, cermat, dan bersahaja.

-   Disiplin, setia, dan berani.

-   Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.

-   Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan. 

Dasa Darma V (2009-Sekarang)

Sementara itu, Dasa Darma Pramuka yang kini masih berlaku dimuat dalam SK Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 203 Tahun 2009 dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka Tahun 2009. Susunannya juga ditegaskan dalam Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka atas Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) 2019. 

Makna Dasa Darma Pramuka

Berikut penjelasan mengenai makna dari 10 Dasa Darma Pramuka:

-   Darma pertama: menjalankan perintah Tuhan dan menjauhi larangan-Nya.

-   Darma kedua: manusia diharapkan dapat merasakan suka dan duka alam di sekitarnya.

-   Darma ketiga: cinta kepada tanah air dengan bersikap ramah tamah, berani, dan jujur.

-   Darma keempat: melaksanakan segala sesuatu berdasarkan kesepakatan bersama dan peraturan yang berlaku.

-   Darma kelima: melakukan perbuatan baik untuk kepentingan orang lain serta pantang mundur terhadap kesulitan.

-   Darma keenam: mau mengembangkan diri, berupaya untuk dapat berdiri di atas kaki sendiri, dan selalu senang dalam melaksanakan kegiatan.

-   Darma ketujuh: menggunakan sesuatu secukupnya, teliti, dan berperilaku sederhana atau tidak berlebih-lebihan.

-   Darma kedelapan: mengikuti peraturan yang berlaku, siap menghadapi tantangan, dan berpegang teguh pada pendirian.

-   Darma kesembilan: melaksanakan segala sesuatu dengan penuh kesadaran dan bersikap jujur.

-   Darma kesepuluh: memikirkan sesuatu dari sisi positifnya, menyampaikan kebenaran, dan bertindak dengan tepat. 

Fungsi Dasa Darma Pramuka

Merujuk pada etheses.iainponorogo.ac.id, terdapat beberapa fungsi Dasa Darma Pramuka, meliputi:

-   Landasan gerak bagi gerakan pramuka.

-   Mencapai tujuan pendidikan melalui kepanduan.

-   Kegiatannya mendorong pramuka yang beriringan dengan masyarakat.

-   Bersikap demokrasi, menghormati, serta mempunyai rasa kebersamaan dan gotong royong. 

Penerapan Dasa Darma Pramuka

Adapun contoh penerapan Dasa Darma Pramuka dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut:

-   Darma pertama: melaksanakan ibadah, menghormati agama lain, menyelenggarakan peringatan hari-hari besar keagamaan, dan menghormati orang tua.

-   Darma kedua: melaksanakan kegiatan di alam bebas untuk mengenal berbagai jenis flora dan fauna, memelihara hewan atau tanaman, dan saling menghargai antarmanusia.

-   Darma ketiga: menghormati, memahami, dan menghayati lambang negara, bendera, dan lagu kebangsaan Indonesia Raya; bergotong royong; mencintai seni budaya lokal; mengedepankan kekeluargaan; sikap ramah tamah; serta mempelajari sejarah Indonesia.

-   Darma keempat: membiasakan diri untuk menepati janji, mematuhi peraturan, menghargai pendapat orang lain, bermusyawarah, dan memperhatikan kepentingan orang banyak dibandingkan pribadi.

-   Darma kelima: menolong tanpa mengharapkan imbalan; memberikan tempat di fasilitas publik kepada perempuan, anak-anak, atau orang-orang dengan prioritas lainnya; melatih diri untuk menyelesaikan masalah.

-   Darma keenam: membiasakan untuk membaca buku, menyusun jadwal kegiatan sehari-hari, berusaha untuk tidak terus-menerus mengkritik orang lain, tidak cepat merasa puas, dan terus belajar.

-   Darma ketujuh: tepat waktu, tidak ceroboh, berpakaian sederhana, dan cermat sebelum melakukan segala sesuatu.

-   Darma kedelapan: berusaha mengendalikan diri, menaati peraturan, menilai sesuatu dari penalaran, dan setiap kepada kebenaran.

-   Darma kesembilan: menjadi anggota Pramuka yang dapat dipercaya, selalu berusaha untuk berbuat baik, dan selalu menepati waktu.

-   Darma kesepuluh: tidak berprasangka buruk, menyumbangkan gagasan, mengendalikan ucapan, menghargai pendapat orang lain, dan menjauhi diri dari perilaku tercela.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus