Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Silmy Karim, terpilih sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi dan akan dilantik pada awal Januari 2023 mendatang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Terpilihnya Silmy sebagai Dirjen Imigrasi sudah ditetapkan dalam Keputusan Presiden (Keppres) yang terbit pada 26 Desember 2022. Ia mengikuti seleksi terbuka Dirjen Imigrasi melalui jalur Non-ASN.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Silmy terpilih dari tiga nama yang diajukan ke Presiden Joko Widodo. Adapun dua pesaingnya adalah Lucky Agung Binarto dan Julexi Tambayong. Namun, siapa sebenarnya sosok Silmy Karim?
Profil Singkat Silmy Karim
Pada awalnya, Silmy Karim dikenal sebagai seorang profesional muda yang berkecimpung dalam industri pertahanan. Ia pernah menjabat sebagai Direktur Utama di PT Pindad dan PT Brata.
Pria yang lahir di Tegal, 19 November 1974, ini pernah mengikuti pendidikan NATO School di Jerman, Harvard University, Naval Post Graduated School di Amerika Serikat, dan George C Marshall European Centre for Security Studies di Jerman.
Sebelum dipilih menjadi Dirjen Imigrasi, nama Silmy Karim pernah mencuat pada Februari 2022 lalu ketika dirinya diminta meninggalkan ruang rapat paripurna setelah terlibat debat dengan Wakil Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Bambang Haryadi, perihal penghentian fasilitas blast furnace.
Kiprah di Krakatau Steel
Silmy Karim merupakan bos PT Krakatau Steel yang dipilih melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (PUPSLB) pada 6 Sepetember 2018. Ia dijuluki sebagai direktur utama spesialis BUMN yang sakit karena telah berkali-kali menangani perusahaan plat merah yang tengah bermasalah.
Bahkan pada 2021 lalu, Silmy melakukan restrukturasi utang ke sepuluh kreditur Krakatau Steel. Dan per Oktober 2021, mereka berhasil membayar utang senilai Rp 444,7 miliar. Selain itu, selama masa kepemimpinannya sepanjang 2021, Krakatau Steel berhasil membukukan laba bersih senilai Rp 896,1 miliar.
Bahkan menurut hasil laporan audit kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, firma anggota jaringan PwC Global, laba Krakatau Steel naik hingga 174 persen secara year on year.
FANI RAMAHDANI