Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Medis dan Hubungan Kelembagaan BUMN Holding Sektor Farmasi PT Bio Farma Sri Harsi Teteki mengatakan, kerja sama riset dengan perguruan tinggi dapat mengurangi kebutuhan impor alat kesehatan. Kerja sama tersebut dapat diwujudkan melalui kolaborasi pentaheliks. “Sangat berharap ada suatu produk yang berhasil dihasilkan dari riset awal perguruan tinggi,” ujar Sri, dikutip dari Antara pada Sabtu, 18 November 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ia berharap, kolaborasi riset bersama perguruan tinggi dapat menyesuaikan dengan kebutuhan Bio Farma, termasuk mengenai peralatan. Dengan pemenuhan kebutuhan melalui riset, Bio Farma tak perlu impor alat kesehatan dari luar negeri. “Jadi, akan kita coba sisir, mana yang bisa untuk dirisetkan di awal oleh perguruan tinggi,” sambung Sri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sri merujuk pada kolaborasi penta heliks yang berhasil dilakukan saat pandemi Covid-19. Adapun hasil kolaborasi saat pandemi di antaranya seperti produksi vaksin, yang salah satunya melibatkan para peneliti Unpad. Begitu pula pascapandemi, ia mengatakan bahwa kolaborasi pentaheliks perlu ditingkatkan.
“Leasson learned dari pandemi, kita harus melakukan beberapa perbaikan dalam kerja sama pentaheliks. Kita melihat sebetulnya sudah banyak universitas yang bekerja sama dengan Biofarma, termasuk yang di dalam negeri maupun dengan institusi global."
Sri menjelaskan, ada dua peran vital dari BUMN, yakni sebagai value creator dan agent of development. Sebagai value creator atau pencipta nilai, Sri berharap BUMN Holding Farmasi akan terus tumbuh. Di samping itu, nilai aset BUMN kepada Indonesia juga diharapkan terus tumbuh dan dapat meningkatkan intensitas ekspor. Ia menyebut, Bio Farma berperan strategis dalam meningkatkan perekonomian Indonesia.
Sementara dalam peran sebagai agent of development, Bio Farma perlu mendalami peran sebagai BUMN dalam mencapai cita-cita pemerintah untuk menyejahterakan masyarakat. Sri menyampaikan, Bio Farma bukan hanya fokus ke sisi bisnis, namun juga meningkatkan peran dalam mempertahankan kesehatan Indonesia. “Bio Farma sebagai BUMN juga ada peran membuat ketahanan kesehatan masyarakat Indonesia agar bisa terus ada dan lebih meningkat perannya,” ucapnya.
Jika memproyeksikan kepada cita-cita Indonesia Emas 2045, Sri menilai bahwa penguatan generasi muda adalah salah satu kunci pendukungnya. “Mungkin mahasiswa nanti ke depannya pada saat 2045 akan menjadi leader. Nah, harus siap dengan kondisi yang sehat,” tutur Sri.