Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Sosial atau Kemensos tengah menggagas sebuah terobosan baru untuk membantu anak-anak dari keluarga miskin ekstrem di Indonesia. Program yang dinamakan Sekolah Rakyat ini menjadi perhatian publik setelah Menteri Sosial Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, mengungkapkan rencana sekolah gratis usai menghadiri rapat koordinasi pemberdayaan masyarakat bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat, 3 Januari 2025.
Berikut lima fakta menarik terkait program ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Masih dalam Tahap Konsep Awal
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gus Ipul menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat masih berada dalam tahap pematangan konsep. Ia telah membentuk tim untuk memulai perencanaan sekaligus menjalin koordinasi dengan berbagai pihak yang terkait.
“Ini masih sangat awal ya. Kita baru memulai membentuk tim,” ungkap Gus Ipul saat berbincang dengan Tempo, Sabtu, 11 Januari 2025. Program ini masih membutuhkan kajian mendalam sebelum dapat direalisasikan sepenuhnya.
2. Konsep Asrama dan Pendidikan Gratis
Sekolah Rakyat dirancang dengan konsep asrama atau boarding school. Katanya, hal ini bertujuan untuk memberikan lingkungan yang mendukung bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem. Banyak dari mereka yang merasa terpinggirkan di sekolah umum atau kurang mendapat dukungan dari orang tua. Dengan konsep ini, Kemensos berharap anak-anak tersebut bisa memperoleh pendidikan yang layak dalam lingkungan yang lebih kondusif.
Tidak hanya itu, Gus Ipul mengatakan bahwa Sekolah Rakyat akan digratiskan untuk memastikan semua anak dari keluarga miskin ekstrem dapat menikmati manfaatnya tanpa hambatan finansial.
3. Pilot Project Dimulai di Jakarta dan Sekitarnya
Sebagai langkah awal, proyek percontohan Sekolah Rakyat direncanakan dibangun di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Namun, Gus Ipul belum dapat memastikan kapan tahap awal pembangunan ini akan rampung, meski ia berharap program ini bisa mulai berjalan dalam waktu dekat.
“Rencananya, kita bangun tiga lokasi di sekitar Jakarta dulu. Setelah itu baru meluas ke daerah lainnya,” ujar Gus Ipul.
4. Pendanaan Melibatkan Baznas hingga Pihak Swasta
Dalam hal pendanaan, Kemensos membuka peluang kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan sektor swasta. Gus Ipul menegaskan bahwa pembahasan terkait pendanaan baru akan dilakukan setelah kajian dasar program selesai.
“Pelaksanaannya bisa dari anggaran pemerintah, Baznas, atau bahkan kerja sama dengan swasta. Semua tergantung hasil kajian nanti,” kata dia.
5. Tidak Tumpang Tindih dengan Program Kemendikdasmen
Gus Ipul memastikan bahwa rencana Sekolah Rakyat tidak akan bertabrakan dengan program sekolah yang berada di bawah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Hingga saat ini, koordinasi dengan Mendikdasmen Abdul Mu’ti berjalan lancar.
“Kita pasti akan berkonsultasi, ide awalnya sudah disampaikan, dan semuanya akan saling mendukung,” ungkap Gus Ipul.
Abdul Mu’ti sendiri menyatakan dukungan penuh terhadap program ini. Ia menegaskan Kemendikdasmen siap membantu dan berkolaborasi untuk mempercepat realisasi Sekolah Rakyat. Menurutnya, konsep ini sejalan dengan program afirmasi yang selama ini dilakukan Kemendikdasmen untuk membantu anak-anak dari keluarga kurang mampu dan disabilitas.
Hammam Izzuddin berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Pilihan editor: 3 Rekomendasi JPPI Soal Sekolah Rakyat dan SMA Unggulan Garuda Agar Tak Jadi Institusi Eksklusif
