Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Perjalanan Karier Politik Ridwan Kamil yang Rumahnya Digeledah KPK dalam Kasus Dugaan Korupsi Bank BJB

Ridwan Kamil memulai karir politiknya pada 2013 ketika mencalonkan diri sebagai Wali Kota Bandung untuk periode 2013-2018.

11 Maret 2025 | 10.44 WIB

Ridwan Kamil di Jakarta, 7 September 2024. Tempo/M Taufan Rengganis
Perbesar
Ridwan Kamil di Jakarta, 7 September 2024. Tempo/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kediaman Ridwan Kamil yang berlokasi di Jalan Gunung Kencana Mas, Ciumbuleuit, Kota Bandung pada Senin, 10 Maret 2025. Penggeledahan ini berkaitan dengan dugaan korupsi dana iklan di Bank BJB (Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Betul, terkait perkara BJB," kata Ketua KPK Setyo Budiyanto di Jakarta, Senin, 10 Maret 2025.

Sejauh ini KPK belum mengumumkan tersangka kasus ini. "Tindak lanjut terhadap penanganannya, setelah dilakukan rilis terkait penentuan terhadap perkara tersebut, ya jadi kewenangan dari penyidik dan direktur atau deputi kapan akan dilakukan tindak lanjutnya," kata Setyo.

Ridwan Kamil pun mengonfirmasi bahwa tim penyidik KPK telah menggeledah rumahnya. Penggeledahan ini dilakukan seiring dengan diterbitkannya surat perintah penyidikan (sprindik) untuk menyelidiki dugaan korupsi dana iklan di Bank Jawa Barat (BJB).

“Bahwa benar kami didatangi oleh tim KPK terkait perkara di BJB. Tim KPK sudah menunjukkan surat tugas resmi,” kata Ridwan Kamil dalam keterangan yang diterima di Bandung, Senin, 10 Maret 2025.

Ia menegaskan bahwa dirinya siap bersikap kooperatif dalam proses penggeledahan tersebut dan mendukung KPK dalam penyelidikan terkait perkara tersebut. “Kami selaku warga negara yang baik sangat kooperatif dan sepenuhnya mendukung serta membantu tim KPK secara profesional,” ujarnya.

Ridwan Kamil memiliki perjalanan karier yang cukup panjang di dunia politik Indonesia. Sebelum menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, ia lebih dulu dikenal sebagai Wali Kota Bandung. Lalu, seperti apa kiprah Ridwan Kamil yang kini rumahnya digeledah KPK dalam kasus dugaan korupsi di Bank BJB?

Wali Kota Bandung

Ridwan Kamil memulai karier politiknya pada 2013. Ia yang berprofesi sebagai seorang arsitek, mencalonkan diri sebagai Wali Kota Bandung untuk periode 2013-2018. Pria yang akrab disapa Kang Emil ini mendapatkan dukungan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra, serta didukung oleh 23 partai non-parlemen.  

Awalnya, Partai Gerindra berencana berkoalisi dengan Partai Golkar. Namun, akhirnya Gerindra memilih mengusung Ridwan Kamil secara mandiri, sementara Golkar mencalonkan kadernya sendiri, MQ Iswara, dalam Pilkada Bandung 2013.

Ridwan Kamil yang kemudian dipasangkan dengan Oded Muhammad Danial ini pun unggul telak dari tujuh pasangan lainnya dengan meraih 45,24 persen suara. Sayangnya, kemenangan Ridwan Kamil-Oded ini sempat tidak diterima oleh enam pasangan lainnya dalam Pilkada Bandung 2013 yang kemudian membawa masalah ini ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Para pemohon menduga adanya kecurangan dan kampanye terselubung dari pihak Ridwan Kamil-Oded M. Danial, termasuk temuan banyaknya surat suara yang rusak. Namun, Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan tersebut. Keputusan ini sekaligus memperkuat posisi Ridwan Kamil sebagai Wali Kota Bandung terpilih untuk periode 2013-2018.

Gubernur Jawa Barat

Setelah sukses memimpin Kota Bandung, Ridwan Kamil memutuskan maju dalam pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018. Ia berpasangan dengan Uu Ruzhanul Ulum dan mendapat dukungan dari koalisi empat partai, yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Hanura, dan Partai NasDem.  

Awalnya, Partai Golkar juga mendukung Ridwan Kamil dan memasangkannya dengan Daniel Muttaqien. Namun, Golkar akhirnya mencabut dukungannya karena Ridwan Kamil tak kunjung memilih Daniel sebagai calon wakil gubernur. Setelah itu, Golkar beralih mendukung Dedi Mulyadi.  

Dalam Pilgub Jawa Barat 2018, pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul berhasil meraih kemenangan dengan perolehan 32,88 persen suara. Mereka unggul 4,14 persen dari pesaing terdekat, Sudrajat-Ahmad Syaikhu, yang memperoleh 28,74 persen suara. 

Sementara itu, pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi mendapatkan 25,77 persen, dan Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan memperoleh 12,62 persen suara.

Gabung Partai Golkar

Ridwan Kamil secara resmi bergabung dengan Partai Golkar pada Rabu, 18 Januari 2023, dalam sebuah acara di Kantor DPP Partai Golkar. Sebelum memutuskan menjadi kader Golkar, ia sempat menyatakan ketidakinginannya bergabung dengan partai politik. 

Pernyataan ini disampaikannya ketika mencalonkan diri dalam Pilgub Jawa Barat 2018, di mana ia berharap tetap netral meskipun diajukan sebagai bakal calon gubernur.  

Namun, pada 2021, minatnya terhadap dunia politik mulai berubah. Saat menghadiri Lokakarya Nasional DPP PAN di Nusa Dua, Bali, ia mengungkapkan ketertarikannya untuk bergabung dengan partai politik. Kemudian, pada pertengahan 2022, Gubernur Jawa Barat itu mulai melakukan safari politik dan bertemu dengan sejumlah elite serta pimpinan partai.

Calon Gubernur DKI Jakarta

Di Pilkada 2024, Ridwan Kamil memutuskan untuk maju sebagai Calon Gubernur Jakarta. Berpasangan dengan Suswono, dia diusung 12 partai besar, yakni Gerindra, Golkar, PKS, NasDem, PKB, PSI, Demokrat, PAN, PPP, Perindo, Garuda, Gelora. 

Namun, Ridwan dan Suswono gagal menjadi orang nomor satu di DKI, setelah dikalahkan pasangan Pramono Anung dan Rano Karno yang diusung oleh PDIP.

Yudono Yanuar dan Amy Heppy berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus