Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengatakan usai debat capres di Kantor Komisi Pemilihan Umum atau KPU pada Selasa kemarin, dirinya merasa ada sinyal positif untuk lebih dikenal publik. Ganjar mengklaim sinyal itu ia rasakan lantaran respons masyarakat yang memberikan komentar soal debat itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tadi, saya lari pagi dengan istri, bertemu warga, banyak yang menyapa, dan membicarakan soal debat semalam. Buat Saya ini sinyal positif, saya dikenal," kata Ganjar, di Jakarta, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Rabu malam, 13 Desember 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bekas Gubernur Jawa Tengah itu mengatakan debat calon presiden pertama itu merupakan ajang pemanasan bagi dirinya. Pada debat itu, kata dia, dirinya juga bisa menyampaikan gagasan dan sikap. "Harapan saya, para penonton menjadi tahu dari 3 capres ini mana yang bisa merepresentasikan kegelisahan rakyat, dan kemudian bisa menyelesaikan atau tidak," ujar Ganjar.
Menurut capres yang diusung koalisi PDIP, PPP, Perindo, dan Hanura ini masyarakat yang menyapa dirinya ketika olah raga pagi itu menunjukan kalau penjelasan program di debat dapat diterima oleh masyarakat. "Kalau saya bilang pemanasan ini oke buat saya. Berarti penjelasan saya diterima masyarakat," kata dia.
Ganjar menganggap debat pertama ini jadi momentum dirinya untuk menyapa publik dan menjawab isu terkini. Selain itu, ia menilai debat perdana itu menjadi poin awalan untuk menunjukkan kepada masyarakat agar bisa menilai gagasan, rekam jejak, dan konsistensi.
"Kalau saya kepentingan di debat perdana ini adalah untuk menyapa, hai publik, calon pemilih, Anda punya hak bertanya kepada kami, dan diwakili panelis yang bagus-bagus. Dan, kami menjawab setiap pertanyan biar kalian tahu siapa yang konsisten, siapa yang punya gagasan, dan siapa yang punya track record, serta bukti-bukti yang jelas," kata Ganjar.
Dalam debat yang berlangsung Selasa, 12 Desember 2023 itu Ganjar dan dua calon presiden lainnya Anies Baswedan serta Prabowo Subianto memaparkan pandangan mereka tentang tema hukum, ham, dan pelayanan publik.
Ganjar dalam debat itu menyampaikan bagaimana mengatasi masalah HAM di Papua. Ganjar Pranowo mengatakan akan mengutamakan pendekatan dialogis untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM di Papua jika terpilih dalam pemilihan presiden atau Pilpres 2024.
“Dialog, menurut saya, menjadi sesuatu yang penting agar seluruh kekuatan yang ada di sana. Seluruh kelompok yang ada di sana bisa duduk bersama untuk menyelesaikan persoalan HAM," kata Ganjar ketika debat perdana calon presiden di Kantor KPU, Selasa malam.