Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Gempa Mamuju Magnitudo 5,8, Sebanyak 4 Orang Calon Polisi Dikabarkan Terluka

Gempa Mamuju dengan magnitudo 5,8 mengakibatkan 4 orang calon siswa bintara Polri yang tengah ikut seleksi dikabarkan terluka.

8 Juni 2022 | 15.34 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gempa magnitudo 5,8 mengguncang Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat pada Rabu, 8 Juni 2022. Akibat gempa itu empat orang calon siswa Bintara anggota Polri yang sedang mengikuti proses seleksi dikabarkan terluka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Informasi ada beberapa yang luka, ada empat peserta tes yang luka," kata Kepala Bidang Humas Polda Sulbar Komisaris Besar Syamsu Ridwan seperti dikutip Antara, Rabu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Korban yang terluka tersebut, kata dia, adalah peserta calon siswa yang sedang mengikuti tes di Gedung PKK Provinsi di Kompleks Rumah Jabatan Gubernur Sulbar.

"Tadi tes calon siswa di Gedung PKK Provinsi Sulbar," kata Syamsu.

Dari rekaman video amatir yang diterima, di gedung PKK itu terlihat plafon jatuh ke lantai, serta dinding retak, beberapa orang terlihat berkumpul di halaman gedung untuk menyelamatkan diri.

Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak terkait, termasuk berapa jumlah korban usai gempa berskala magnitudo 5,8 terjadi pada pukul 13.32 WITA sesuai data BMKG yang dilansir.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,8. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,77° LS ; 118,56° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 26 kilometer arah Barat Tapalang Barat, Mamuju, Sulawesi Barat pada kedalaman 10 kilometer. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Hingga pukul 13.25 WIB, atau 14.25 WITA hasil pemantauan BMKG menunjukkan aktivitas gempa bumi susulan dengan kekuatan 2,8 magnitudo.

Kepala Pusat Gempa dan tsunami BMKG, Bambang Setiyono Prayitno melalui siaran persnya, mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain itu, agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Selain itu, periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.

"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah diverifikasi," kata Bambang menyarankan.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus