Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Gusur Gedung Klinik, Unpad dan Pertamedika Akan Dirikan Rumah Sakit Kanker di Bandung

Rumah sakit kanker itu akan dibangun di area seluas 8.600 meter persegi bekas bangunan klinik Unpad di Jalan Dipatiukur.

12 September 2024 | 06.52 WIB

Majelis Wali Amanat Universitas Padjadjaran (Unpad) memilih Rina Indiastuti sebagai rektor baru periode 2019-2024, Ahad, 6 Oktober 2019. (TEMPO/ANWAR SISWADI)
Perbesar
Majelis Wali Amanat Universitas Padjadjaran (Unpad) memilih Rina Indiastuti sebagai rektor baru periode 2019-2024, Ahad, 6 Oktober 2019. (TEMPO/ANWAR SISWADI)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Bandung - Universitas Padjadjaran (Unpad) dan PT Pertamina Bina Medika Indonesia Healthcare Corporation atau Pertamedika IHC bekerja sama mendirikan rumah sakit kanker di Bandung. Fasilitas kesehatan itu akan dibangun di area seluas 8.600 meter persegi bekas bangunan klinik Unpad di Jalan Dipatiukur yang telah digusur dan dipindahkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Targetnya kalau pembangunan tidak ada masalah mulai 2025 selama satu tahun, mudah-mudahan 2026 bisa dijalankan,” kata Pelaksana Tugas Direktur Utama PT Pertamedika IHC Lia Gardenia Partakusuma di Bandung, Rabu, 11 September 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dana pembangunan rumah sakit sejauh ini masih dikalkulasi karena terkait dengan efisiensi peralatan medis yang akan dipakai. Proporsi biaya gedung dan perangkatnya, menurut Lia, berbanding setara.

“Kami rencananya membuat rumah sakit unggulan onkologi, kami berharap jadi rumah sakit tipe A,” ujar Lia yang juga Ketua Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Unpad itu. Target awal rumah sakit itu memiliki daya tampung pasien rawat inap sebanyak 100 orang.

Menurutnya, onkologi atau kanker merupakan masalah kesehatan yang sangat kompleks dengan kasus terus meningkat sekitar 300 persen per tahun. Adapun kasus paling sering adalah kanker payudara dan kanker serviks, kemudian kanker paru-paru dan hati. “Makin lama biaya untuk kanker ini makin tinggi,” kata Lia. Selain itu, masih ada masalah keterbatasan sumber daya dan lama tunggu pasien untuk terapi dan pengobatan.

Rektor Unpad Rina Indiastuti mengatakan proyek kerja sama rumah sakit kanker itu sudah berjalan dua tahun. Gedungnya dirancang lima lantai, awalnya untuk pasien jantung, pembuluh darah, dan otak. “Tampaknya yang diminta banyak itu adalah onkologi,” ujarnya. 

Selain memanfaatkan lahan negara yang dikelola, Unpad juga akan menyiapkan sumber daya dokter spesialis dan subspesialis. Lulusan mahasiswa Unpad akan disalurkan ke rumah sakit kanker. Sementara Unpad juga akan belajar manajemen rumah sakit dari Pertamedika. “Karena Unpad belum pengalaman dan rumah sakit Unpad yang baru buka juga perlu belajar banyak,” kata Rektor.

Rina mengklaim kerja sama pembangunan rumah sakit ini merupakan yang pertama di kalangan perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTNBH) di Indonesia. Proyek ini sedang ditunggu hasilnya untuk ditiru PTNBH lain.  

Erwin Prima

Erwin Prima

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus