Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Dua Saran BGN ke Dapur Usai Siswa di Cianjur Keracunan Makan Bergizi Gratis

BGN juga berencana menambah Standard Operating Procedure (SOP) baru bagi SPPG Makan Bergizi Gratis.

25 April 2025 | 09.50 WIB

Kepala BGN Dadan Hindayana saat mengunjungi para siswa yang dirawat di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, Cianjur, Jawa Barat, karena mengalami gejala gangguan kesehatan usai mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada 24 April 2025. ANTARA/HO-Badan Gizi Nasiona
Perbesar
Kepala BGN Dadan Hindayana saat mengunjungi para siswa yang dirawat di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, Cianjur, Jawa Barat, karena mengalami gejala gangguan kesehatan usai mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada 24 April 2025. ANTARA/HO-Badan Gizi Nasiona

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Gizi Nasional (BGN) menyarankan dua hal kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cianjur, Jawa Barat, usai puluhan siswa diduga keracunan makan bergizi gratis (MBG).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan saran tersebut merupakan hasil dari sejumlah evaluasi yang dilakukan pihaknya pada penyelenggaraan makan bergizi gratis di sekolah tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pertama, dia menjelaskan, SPPG harus mengganti alas makan atau food tray yang biasa digunakan para siswa untuk makan. Dadan menduga keracunan yang dialami puluhan siswa itu disebabkan karena tempat makan yang digunakan terbuat dari plastik. 

"Karena setengah dari food tray yang digunakan itu masih plastik, sementara yang keracunan juga food tray-nya plastik," ujar Dadan. 

Rekomendasi kedua, BGN meminta penyelenggara makan bergizi gratis di Cianjur untuk memisahkan antara jalur keluar-masuk makanan. "Kami lihat SOP untuk alur proses antara barang masuk dengan barang keluar. Itu kami minta berbeda," kata Dadan. 

Dia menuturkan pihaknya juga akan meng-upgrade kembali pelayanan para pengelola SPPG yang memasok makanan ke sekolah tempat siswa tersebut keracunan. BGN, kata dia, akan melakukan pelatihan pada 26-27 April 2025. "Kami training ulang hari Sabtu Minggu untuk meningkatkan kualitasnya," ujar Dadan. 

Selain tempat makanan dan alur distribusi, BGN juga berencana menambah Standard Operating Procedure (SOP) baru. Mulai saat ini, dia berujar, semua penyelenggara makan bergizi gratis dilarang membersihkan sisa makanan yang diberikan pada siswa. 

"Jadi semua makanan yang tersisa harus dikembalikan ke dapur SPPG," kata Dadan. Menurut dia hal itu dilakukan guna memudahkan evaluasi manakala terjadi pelanggaran. 

Sebelumnya, belasan siswa SMP PGRI Cianjur dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Cianjur karena keracunan yang diduga berasal dari makanan program Makan Bergizi Gratis, Selasa, 22 April 2025. Sebelum itu, sebanyak 52 siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Cianjur juga keracunan usai menyantap Makan Bergizi Gratis.

Deden Abdul Aziz berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Pilihan Editor: Matahari Kembar Jokowi-Prabowo: Siapa Bosnya?

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus