Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setiap 15 Oktober diperingati sebagai Hari Tongkat Putih Sedunia. Tongkat putih menjadi penting karena merupakan simbol dan identitas penyandang disabilitas sensorik Netra. Hari Tongkat Putih Sedunia atau White Cane Day juga diakui sebagai bentuk partisipati tunanetra dalam masyarakat dan merayakan pencapaian mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Beberapa komunitas difabel Netra di dunia merayakan Hari Tongkat Putih Sedunia dengan berjalan beramai-ramai di pedestrian atau jalanan umum," demikian tertulis dalam laman resmi American National Federation for The Blind, Sabtu 16 Oktober 2021. Kegiatan ini betujuan menggugah kesadaran masyarakat tentang keberadaan difabel Netra.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Federasi Nasional Tunanetra Amerika merayakan White Can Day dengan berjalan menggunakan tongkat putih sambil melakukan kampanye sosial di jalan. Mereka melangkah di jalur pedestrian dengan tongkat putih. Para difabel Netra juga memperingati simbol kebebasan mereka dengan memasang #WhiteCaneAwarnessDay atau #WhiteCaneSafetyDay di sosial media.
Hari tongkat Putih Sedunia atau White Cane Day pertama kali dirayakan pada 1964 di Amerika Serikat oleh Presiden Lyndon B Johnson. Selama 1960-an, Federasi Nasional Tunanetra mulai memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas Netra dan mengembangkan program pelatihan mobilitas untuk difabel Netra dengan menggunakan tongkat putih.
Para difabel Netra menggunakan tongkat untuk berjalan atau mengidentifikasi sesuatu di hadapannya sejak berabad lalu. Namun tongkat putih baru diperkenalkan di Amerika Serikat sekitar 1930-an. Selain sebagai simbol dan identitas ketunanetraan seseorang, tongkat putih membantu masyarakat non-difabel mengidentifikasi difabel Netra, terutama bagi tunanetra yang sedang berjalan di jalanan umum.
AMERICAN NATIONAL FEDERATION FOR THE BLIND | NEWS18
Baca juga:
Jacob Bolotin, Tunanetra Pertama yang Berprofesi sebagai Dokter