IA dekat dengan hewan -- dalam hal perasaan maupun tempat tinggalnya. Juga profesinya. Itulah sebabnya banyak yang menilai dokter hewan (drh.) Linus Simanjuntak pilihan tepat untuk kepala KBR - satu hal yang menyebabkan terasa aneh, bahwa selama ini ia tak pernah dapat tugas itu. Kini Gubernur Wiyogo menunjuknya. Ia diharapkan memperbaiki kebun binatang dengan areal 120-an ha dan dihuni 3.893 ekor satwa, sebuah kebun terbaik di Indonesia yang kini kacau-balau itu. Hampir sepanjang hidupnya yang 49 tahun Linus punya hati khusus buat para makhluk yang selama ini harus melayani manusia itu. Di masa kecilnya, putra guru SMP yang lahir di Balige, kota kecamatan di tepi Danau Toba, itu sudah akrab dengan "si Sampang, kerbaunya. Setiap hari kerbau itu digembalakannya di semak-semak kawasan - berbukit-bukit di tepi Toba itu. Sampai pada suatu hari yang nahas. Tiba-tiba Sampang tergelincir dan jatuh masuk jurang yang dalam. Linus tak mampu menolong. Akhirnya, binatang peliharaan yang sudah sekarat itu terpaksa dlpotong. Sejak itu ia bertekad jadi dokter hewan. Setelah tamat SMA di Medan, ia masuk akultas Kedokteran Hewan dan Peternakan IPB. Ia jadi dokter sejak 1967. Sempat menjadi asisten dosen di IPB selama dua tahun, setelah itu, 1969, ia menjadi kepala kesehatan (binatang) KBR. Tak kurang dari delapan tahun jabatan itu dipegangnya. Jadi, sebenarnya, KBR bukan tempat baru bagi Linus. Ia kemudian pindah tugas ke taman burung Taman Mini Indonesia Indah (TMII), dan setahun di sana, 1978, ia diangkat sebagai staf (kini) Menteri Kependudukan dan Lingkungan Hidup. Namun, Linus bersama istri dan tiga anaknya tetap tinggal di kompleks KBR. Maka, pencinta binatang itu turut menyaksikan - tapi tak berdaya - bagaimana menyedihkannya keadaan KBR beberapa tahun terakhir ini. Linus Simanjuntak banyak aktif dalam kegiatan pelestarian lingkungan. Ia pemimpin redaksi majalah Suara Alam, Ketua Yayasan Indonesia Hijau dan Ketua Persatuan Kinologi Indonesia, serta pengurus Yayasan Pengayom Binatang. Wajar bila ia tampak begitu terharu, dan matanya berkaca-kaca, ketika mendengar pidato Gubernur Wiyogo, yang mengharapkannya untuk membenahi KBR, dalam acara serah terima. "Apa yang diharapkan Gubernur harus kita targetkan," kata orang yang ku dijuluki the right man on the right place ini. Harapan Gubernur Wiyogo mungkin harapan para binatang juga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini