Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum II Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Slamet Budiarto mengatakan keterlambatan penangan pasien yang terjangkit virus Corona karena sistem rujukan yang kacau. Banyak pasien yang ditolak di berbagai rumah sakit. Sedangkan rumah sakit rujukan sudah menangani pasien Corona melebihi kapasitas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ia mengatakan IDI sebenarnya sudah meminta Kementerian Kesehatan, agar menunjuk seluruh rumah sakit swasta yang mampu untuk menangani pasien Corona atau Covid-19 secara tuntas dan dibiayai oleh pemerintah. "Tapi, sampai hari ini kan belum ada. Mungkin pembiayaannya bingung," kata Slamet saat dihubungi Tempo, Senin, 6 April 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut Slamet, pejabat setingkat Direktur Jenderal sudah meminta rumah sakit swasta yang mampu untuk melakukan itu. Namun tidak mencangkup pembiayaan bagi pasien. "Tak ada kekuatan hukum. Harus dari Menteri." kata Slamet.
Tingkat kematian akibat virus Corona atau Covid-19 di Indonesia sangat tinggi. "Sekitar 8-9 persen," ujar Slamet