Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Indonesia Jadi Importir Terbesar Produk Halal di Dunia

LPPOM MUI menyebut Indonesia sebagai negara muslim terbesar malah belum bisa bersaing dalam industri produk halal.

27 Februari 2020 | 04.02 WIB

GohalalGo Cetak Transaksi Senilai Rp 2 Miliar di Ajang HEI 2019
Perbesar
GohalalGo Cetak Transaksi Senilai Rp 2 Miliar di Ajang HEI 2019

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetik (LPPOM) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lukmanul Hakim mengatakan Indonesia menjadi importir terbesar produk halal di dunia.

Lukmanul mengatakan impor produk halal Indonesia saat ini telah mencapai US$ 169,7 miliar. "Saya kira hal ini merupakan antitesis bagi Indonesia sebagai negara mayoritas muslim tapi belum aktif dalam perdagangan dan industri halal," kata dia dalam sambutannya saat acara Seminar Internasional Halal di Kantor Bank Indonesia Perwakilan Bangka Belitung, Rabu, 26 Februari 2020.

Lukmanul menuturkan Brazil malah menjadi eksportir produk halal terbesar dunia saat ini. Negara ini memproduksi daging dan produk halal lain lengkap dengan turunannya.

"Di saat negara lain yang bukan mayoritas muslim sudah masuk world class industri halal, Indonesia masih sibuk berbicara tentang substansi halal, sertifikasi halal, atau bahkan siapa yang mengeluarkan fatwa halal. Jadi ini terlalu banyak main poco-poco halal ketimbang bicara perdagangan halal," ujar dia.

Menurut Lukmanul, ada beberapa potensi pengembangan industri halal yang bisa ditingkatkan Indonesia. Apalagi pengembangan industri halal, kata dia, sudah masuk dalam rencana dan program pemerintah 2020-2024.

"Potensi halal market 2024 sangat menggairahkan terutama fashion. Saat ini fashion termasuk yang paling tinggi dalam potensi perdagangan dan industri halal dunia ke depan. Bisa meningkatkan hingga 6 persen. Bahkan potensi farmasi, kosmetik dan muslim friendly travel juga sangat luar biasa," ujar dia.

Lukmanul menambahkan secara umum pengembangan industri halal Indonesia memang ada peningkatan dari urutan ke-11 dunia menjadi ke-5. "Tapi secara spesifik, Indonesia belum masuk 10 besar dunia untuk pariwisata muslim dan halal food. Saya kira MUI harus mendorong. Loncatan posisi menunjukkan ada gairah di masyarakat Indonesia," ujar dia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Servio Maranda

Kontributor Tempo di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus